Minggu, 24 Agustus 2025

10 Mitos dan Fakta Seputar ASI

Meskipun banyak informasi tentang kesehatan ibu dan anak,

Penulis: Agustina Rasyida
zoom-inlihat foto 10 Mitos dan Fakta Seputar ASI
IST
ILUSTRASI

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Meskipun banyak informasi tentang kesehatan ibu dan anak, tetapi masih banyak mitos yang berkembang dalam masyarakat. Utami Roesli, SpA, dokter dari Rumah Sakit St. Carolus Jakarta memaparkan beberapa mitos dan fakta seputar menyusui.

Mitos 1: ASI pertama merupakan susu basi dan tidak baik untuk bayi.
Fakta 1: ASI pertama keluar mengandung kolostrum yang memiliki zat kekebalan tubuh dan zat penting lain yang berfungsi mematangkan usus.

Mitos 2: Payudara kecil tidak dapat menghasilkan banyak ASI.
Fakta 2: Besar atau kecil payudara karena banyaknya jaringan lemak, bukan jumlah kelenjar susu.

Mitos 3: ASI belum keluar pada hari pertama dan kedua sedikit, bayi perlu susu formula atau air gula, supaya tidak lapar.
Fakta 3: Meski ASI yang keluar hanya sedikit di awal menyusui, tetapi ASI mengandung kolostrum yang cukup memenuhi kebutuhan bayi, bahkan bila bayi tidak makan 2 x 24 jam.

Mitos 4: Kandungan susu formula (sufor) mahal menyamai ASI.
Fakta 4: Semahal apapun sufor tidak dapat menyamai kandungan ASI. Pasalnya ASI merupakan cairan hidup yang selalu berubah setiap saat. Sedangkan sufor, cairan mati yang tak pernah berubah.

Mitos 5: Sufor yang mengandung AA dan DHA membuat anak pandai.
Fakta 5: Sebagian besar lemak ASI adalah PUFA (lemak ikatan panjang), bakal DHA dan AA, serta mengandung penyerap lemak. Lemak susu sapi merupakan ikatan pendek dan medium, hingga harus ditambah DHA dan AA, sehingga penyerapannya tergantung usus.

Mitos 6: Ibu hamil yang minum susu banyak akan menghasilkan ASI banyak.
Fakta 6: Produksi ASI tidak dipengaruhi oleh makanan dan minuman ibu. Makin banuak dikeluarkan, makin banyak produksinya.

Mitos 7: Ibu sakit harus berhenti menyusui, sebab akan menularkan bayinya.
Fakta 7: Ibu sakit tetap bisa menyusui. Ketika ibu sakit, tubuh ibu membuat zat kekebalan terhadap penyakitnya. Zat tersebut disalurkan kepada bayinya melalui ASI, sehingga bayi tetap sehat.

Mitos 8: Sebelum menyusui, puting susu harus dibersihkan dengan kapas yang ditetsi air panas.
Fakta 8: Puting susu cukup dibersihkan dengan ASI yang keluar. Karena mengandung zat kekebalan terhadap penyakit. Sedangkan kapas dan air panas dapat membawa bakteri yang tidak ada zat kekebalannya.

Mitos 9: Bayi menangis berarti kurang ASI.
Fakta 9: Bayi menangis belum tentu lapar. Bayi yang menangis karena sangat lapar biasanya akan menolak menyusui.

Mitos 10: Menyusi mengganggu hubungan suami istri.
Fakta 10: Justru menyusui cepat kembalikan hubungan suami istri sepeti sebelum melahirkan.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan