Rabu, 15 Oktober 2025

Flu Berkepanjangan Bisa Picu Pneumonia, Dokter Paru Ingatkan Jangan Anggap Remeh

Selain pneumonia virus, flu juga bisa berkembang menjadi superinfeksi bakteri, di mana bakteri menyerang paru-paru.

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Wahyu Aji
Kompas.com
Ilustrasi Pneumonia - Flu berkepanjangan kini bukan hanya keluhan ringan. Dalam beberapa kasus, batuk dan pilek yang tidak kunjung sembuh bisa berkembang menjadi pneumonia. 
Ringkasan Berita:
  • Flu berkepanjangan bisa berujung pneumonia
  • Gejala serius perlu diwaspadai Jika flu berlangsung lebih dari 5 hari tanpa perbaikan
  • Pola hidup sehat penting saat flu

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Flu berkepanjangan kini bukan hanya keluhan ringan. 

Dalam beberapa kasus, batuk dan pilek yang tidak kunjung sembuh bisa berkembang menjadi pneumonia.

Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) sekaligus Direktur Utama RSUP Persahabatan Jakarta, Dr. Agus Dwi Susanto, Sp.P(K) Dr. Agus Dwi Susanto menjelaskan bahwa kondisi ini memang bisa terjadi.

Terutama pada kelompok risiko tinggi seperti lansia, anak-anak, dan penderita penyakit kronis.

“Virus di saluran nafas dalam bentuk flu batuk pilek ini bisa menyebabkan terjadinya pneumonia virus. Dulu kalau COVID-19, terjadi pneumonia. Nah, pneumonia virus itu bisa terjadi meskipun kecil sekali risikonya,” ungkapnya pada program SAKSI KATA di kanal YouTube Tribunnews, Selasa (14/10/2025).

Selain pneumonia virus, flu juga bisa berkembang menjadi superinfeksi bakteri, di mana bakteri menyerang paru-paru setelah tubuh lebih dulu diserang virus.

“Yang sering terjadi justru flu itu superinfeksi dengan bakteri, sehingga terjadi pneumonia bakterialis,” katanya.

Gejalanya bisa berupa batuk yang semakin berat, sesak napas, hingga demam yang tak kunjung turun. 

Karena itu, dr. Agus mengingatkan agar tidak menyepelekan flu yang berlangsung lebih dari 5 hari.

“Kalau tidak ada perbaikan, segera periksa ke dokter. Bisa jadi ada komplikasi yang harus ditangani dengan antibiotik atau perawatan lebih lanjut,” ujarnya.

Ia juga menyinggung soal masyarakat yang gemar mengonsumsi vitamin berlebihan saat sakit flu. Menurutnya, itu boleh saja, selama diimbangi dengan pola hidup sehat.

“Tidak salah mengonsumsi vitamin untuk meningkatkan imunitas. Tapi kalau istirahatnya kurang dan makan tidak bergizi, hasilnya tidak optimal,” jelasnya.

Untuk pencegahan, dr Agus menyarankan masyarakat tidak minum minuman dingin selama flu.

“Virus ini lebih suka dengan kondisi udara dingin. Jadi, sebaiknya minum air hangat atau suhu normal supaya saluran napas tetap nyaman,” tutupnya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved