Tidak Ada Dokumen yang Ditandatangani Presiden Indonesia dalam KTT G7 di Jepang
Oleh karena itu Presiden Joko Widodo tidak akan menandatangani apa pun nantinya.
Editor:
Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Indonesia termasuk enam negara lain tidak akan menandatangani apa pun dalam partisipasi nya di dalam KTT G7 tanggal 26-27 Mei di Ise-Shima perfektur Mie.
"Tidak ada penandatangan apapun oleh Outreach Participants seusai KTT G7 nanti," ujar Kiyoyuki Sugahara, Assistant Secretary-General untuk KTT G7 Ise-Shima khusus kepada Tribunnews.com sore ini, Jumat (20/5/2016).
Oleh karena itu Presiden Joko Widodo tidak akan menandatangani apa pun nantinya.
"Itu rencana official kami. Namun tentu saja semua nanti tergantung kepada kepala negara masing-masing apabila mereka anggap perlu tandatangan bersama ya bisa saja," katanya lagi.
Pihak Indonesia menurutnya diharapkan dapat ikut membahas bersama mengenai kualitas investasi infrastruktur, masalah kestabilan keterbukaan laut serta perkembangan Asia and Afrika.
Dalam KTT G7 ini Jepang juga akan mengumumkan bantuan 6 miliar yen bagi pengembangan sumber daya manusia untuk 20.000 orang termasuk bantuan para pelajar Siria belajar di Jepang.
Demikian pula bantuan 1,1 miliar yen bagi badan kesehatan internasional, di samping promosi bagi peningkatan peranan dan posisi wanita lebih lanjut.