Taiwan Siapkan Latihan Militer Besar-besaran Hadapi Serangan Militer China
Taipei mensimulasikan scenario di mana saat kapal induk tunggal Tiongkok, Lioaning, menyebrangi garis batas yang memisahkan kedua negara tersebut.
TRIBUNNEWS.COM - Mungkin sebagai bentuk tanggapan terhadap Tiongkok yang memerkan kekuatan militernya baru-baru ini, dengan transitnya kapal induk milik negara tirai bambu tersebut melalui selat Taiwan, Taipie pun menginisiasi latihan persiapan pertahanan pada akhir pekan ini.
Taipei mensimulasikan scenario di mana saat kapal induk tunggal Tiongkok, Lioaning, menyebrangi garis batas yang memisahkan kedua negara tersebut. Simulasi serangan dilakukan di sebuah pulau yang menjadi rumah bagi 23 juta orang.
Sebagai bagian dari latihan tersebut, pasukan khusus berkumpul di dekat kota Taichung.
Pasukan menduduki pos di sebelah sebuah sistem pertahanan rudal Avenger, dan serangan dadakan artileri dilakukan dengan menggunakan tank berawak mengunakan bom asap.
Sementara itu, Angkatan Udara Taiwan baru saja merenovasi F-16 A/B menjadi F-16V.
“Taiwan merupakan negara pertama di dunia yang menyelesaikan perbaikan itu. Kami meningkatkan kemampuan udara untuk memastikan keamanan nasional,” seorang pejabat AU mengatakan kepada AFP, seperti dikutip Sputnik News.
Produsen F-16, Lockheed Martin, menyebut bahwa F-16V sebagai ‘jet tempur generasi keempat paling berteknologi di dunia.’
Menteri Pertahanan Taiwan, Feng Shih-Kuan mengklaim bahwa F-16V cocok dengan kapabilitas pesawat siluman J-20 Tiongkok.
Tiongkok sampai saat ini belum mengakui Taiwan sebagai sebuah negara yang berdaulat. Malah sebaliknya, Tiongkok mengklaim Taiwan bagian dari negaranya di bawah prinsip ‘one China policy’. Hal tersebut mengartikan bahwa Taiwan bagi Tiongkok merupakan sebuah provinsi dalam kesatuan wilayahnya.
Beijing telah menyatakan bahwa menegakkan prinsip ‘one China policy’ merupakan hal yang tidak dapat tawar-tawar, dan akan dengan terpaksa mengerahkan power-nya bila Taipei mengakui sebagai entitas negara yang independen.