Minggu, 7 September 2025

Penyidik KPK Diteror

Begini Proses Pembuatan Sketsa Wajah Terduga Penyiram Air Keras Ke Wajah Novel Baswedan

"Kemudian, setelah itu terbentuk sketsa, kita kirim ke Inafis, kita gunakan komputer, akhirnya jadi yang kemarin itu,"

Editor: Adi Suhendi
BIRO PERS/LAILY RACHEV
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menunjukan sketsa penyiram air keras kepada Novel Baswedan, di Istana Negara, Jakarta, Senin (31/7/2017). Kapolri hari ini dipanggil Presiden Joko Widodo untuk menjelaskan perkembangan kasus teror terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan. TRIBUNNEWS/BIRO PERS/LAILY RACHEV 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polisi menjelaskan proses pembuatan sketsa wajah terduga pelaku penyiraman air keras terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi, Novel Baswedan.

Polisi telah mempublikasikan satu sketsa wajah terduga pelaku.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono memaparkan proses pembuatan sketsa tersebut.

Argo menerangkan, sketsa wajah dibuat berdasarkan keterangan seorang saksi yang melihat pria tidak dikenal duduk di atas motor dekat jembatan kediaman Novel Baswedan.

Baca: Jokowi Perintahkan Kapolri Segera Ungkap Kasus Penyiraman Air Keras Novel Baswedan

Saksi itu juga mengatakan, ada seorang pria mencurigakan di depan Masjid Al-Ihsan, 15 menit sebelum Novel disiram dengan cairan yang mengandung asam sulfat di wajahnya.

"Saksi itu, kita tanya kembali seperti apa ciri-cirinya," ujar Argo di Mapolda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan, Selasa (1/8/2017).

Polisi menginterogasi saksi, dengan menanyakan ciri-ciri seperti rambut, bentuk muka, alis, telinga, hidung, dan bibir.

Setelah itu, ucap Argo, penyidik membuat sketsa wajah.

"Setelah kita sketsa, kita tanyakan kembali kepada saksi itu, kira-kira ada yang kurang tidak ini?" kata Argo.

Baca: KPK Tunggu Perkembangan Hasil Pertemuan Kapolri dan Presiden

Begitu sketsa wajah mendekati seperti yang dipaparkan saksi, kata Argo, penyidik mengirimkannya ke Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) Polri untuk menyempurnakan sketsa wajah.

"Kemudian, setelah itu terbentuk sketsa, kita kirim ke Inafis, kita gunakan komputer, akhirnya jadi yang kemarin itu," ucap Argo.

Argo mengatakan, ada tiga sketsa wajah yang sedang dibuat polisi.

Tiga sketsa itu, berdasarkan keterangan saksi-saksi.

Hingga kini, baru dua yang sudah jadi.

Setelah ketiganya selesai, polisi akan menyebarkannya kepada masyarakat.

Halaman
12
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan