Jumat, 22 Agustus 2025

Defisit APBN Hingga Akhir Februari 2020 Mencapai Rp 62,8 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan, keseimbangan primer mencapai negatif Rp 28,51 triliun, menurun dibanding periode sama tahun lalu.

Editor: Dewi Agustina
Istimewa
Ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Keuangan mencatat realisasi defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sampai dengan 29 Februari 2020 mencapai Rp 62,8 triliun atau 0,37 persen PDB.

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan, keseimbangan primer mencapai negatif Rp 28,51 triliun, menurun dibanding periode sama tahun lalu.

"Tahun lalu sebesar negatif Rp 32,5 triliun. Ini masih jauh lebih kecil, namun ini tentu belum menunjukkan indikasi untuk keseluruhan tahun," ujarnya saat teleconference di Jakarta, Jumat (17/4/2020).

Selain itu, realisasi pembiayaan anggaran periode sampai dengan 29 Februari 2020 sebesar Rp 112,93 triliun, sehingga terdapat kelebihan pembiayaan anggaran sebesar Rp 50,12 triliun.

Sri Mulyani merincikan, penerimaan perpajakan mencapai Rp 177,96 triliun atau 9,54 persen dari target APBN tahun 2020 atau meningkat 0,29 persen (year on year/yoy) dibandingkan realisasi periode yang sama APBN tahun 2019 sebesar Rp 177,44 triliun.

Realisasi ini terdiri atas penerimaan pajak mencapai Rp 152,92 triliun atau 9,31 persen dari target APBN tahun 2020 atau lebih rendah 4,97 persen (yoy) dari tahun 2019 sebesar Rp 160,91 triliun.

Lalu, realisasi penerimaan kepabeanan dan cukai mencapai Rp 25,04 triliun atau 11,22 persen dari target APBN tahun 2020 atau tumbuh sebesar 51,52 persen (yoy) dari tahun 2019 sebesar Rp 16,53 triliun.

Terakhir, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) mencatat realisasi sebesar Rpb38,62 triliun atau 10,52 persen dari target APBN tahun 2020.

"Realisasi tersebut lebih rendah 4,05 persen (yoy) dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 40,25 triliun," kata Sri Mulyani.

Disisi lain, belanja pemerintah pusat mencapai Rp 161,73 triliun atau 9,61 persen dari pagu APBN tahun 2020, meningkat 11,01 persen (yoy) dibandingkan realisasi pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 145,69 triliun.

Baca: Pemerintah Setujui 17 Daerah Lakukan PSBB Demi Cegah Penyebaran Virus Corona, Mana Saja?

Selanjutnya, Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) mencapai Rp 117,68 triliun atau 13,73 persen dari pagu APBN tahun 2020.

"Ini lebih rendah 6,71 persen (yoy) dibandingkan realisasi pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 126,14 triliun," kata Sri Mulyani.

Sementara itu, Bank Indonesia (BI) yakin defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) di tahun ini bisa di bawah garis kebijakan CAD yang sebesar 2,5 persen - 3 persen dari PDB.

"Iya, kami yakin akan jauh lebih rendah dan bahkan tahun depan kemungkinannya juga lebih rendah dari garis kebijakan tersebut," jelas Gubernur BI Perry Warjiyo.

Perry juga meramal CAD di kuartal pertama tahun ini bisa lebih rendah dari 1,5 persen PDB yang dipengaruhi oleh neraca dagang Indonesia yang mencetak surplus 2,6 miliar dolar AS di sepanjang kuartal I-2020.

Halaman
123
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan