Selasa, 7 Oktober 2025

Ketua Banggar DPR Prediksi Indonesia Menuju Ambang Resesi pada Kuartal III 2020

Kebijakan PSBB guna mengurangi penyebaran virus covid-19 berdampak menurunnya aktivitas ekonomi.

Editor: Hasanudin Aco
ist
Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, MH Said Abdullah. 

Lebih lanjut, Said mengajak masyarakat Indonesia menggelorakan semangat gotong royong seperti yang disampaikan Bung Karno pada pidato 1 Juni 1945.

Dalam pidatonya, Bung Karno mengatakan “Gotong-royong adalah pembantingan-tulang bersama, pemerasan-keringat bersama, perjoangan bantu binantu bersama. Amal semua buat kepentingan semua, keringat semua buat kebahagiaan semua. Holopis kuntul baris buat kepentingan bersama! Itulah Gotong Royong!”.

Said menilai semangat gotong royong masih tumbuh subur dalam relasi hidup bermasyarakat di rakyat Indonesia.

Karena itu, semangat ini harus dinyalakan sebagai lampu penerang bukan centang perenang dalam pandemi.

“Tidak ada haters dan lovers, dinding dinding pemisah diantara kita mari kita sudahi. Pemerintah perlu terbuka dan arif terhadap masukan dari kelompok masyarakat. Pernyatan para pejabat juga meneduhkan, dan tidak merasa paling benar dalam tindakan,” pintanya.

Lebih jauh, Said mengatakan pemerintah perlu fokus optimalisasi serapan program belanja pembangunan 2020 ini.

Apalagi, belanja pemerintah adalah satu satunya kontributor yang masih positif dalam menopang pertumbuhan PDB, selain konsumsi rumah tangga, PMTB, serta ekspor dan impor

“Belanja kesehatan per 31 Agustus 2020 baru Rp. 15 triliun dari Rp. 75 triliun perlu di tingkatkan, bila melihat keadaan tingginya rakyat yang positif covid19,” terangnya.

Selain itu, dukungan untuk sektor UMKM sebagai jantung ekonomi rakyat juga perlu di optimalkan.

Tingkat penyerapan per 31 Agustus 2020 masih Rp. 52 triliun dari Rp. 123,46 triliun. Insentif usaha, yang menyasar keringanan pajak bagi para pelaku usaha yang baru terserap Rp. 18,8 triliun dari plafon Rp. 120,61 triliun.

Untuk optimalisasi itu, seluruh jajaran penyelenggara pemerintah butuh kerja keras.

Diakuinya, memang tidak mudah bekerja ditengah pandemic. Terdapat keterbatasan ruang gerak, termasuk keterbatasan personil serta daya dukung.

Oleh sebab itu, alokasikan seluruh daya dan pikiran untuk mencapai key performance indicator yang sudah ditetapkan.

“Ada banyak pekerjaan rumah yang harus kita selesaikan. Tidak ada manfaatnya untuk gaduh, songsong hari hari dengan kerja, kerja dan kerja,” pungkasnya.

Prediksi Menteri Keuangan

Sumber: Kontan
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved