Rabu, 3 September 2025

Digitalisasi Perbankan Lewat Startup Tampakkan Hasil Positif

Bank Mandiri misalnya, gemar berinvestasi ke fintech dan fintech enablers lewat Mandiri Capital Indonesia (MCI).

Editor: Hendra Gunawan
KONTAN/MURADI
ilustrasi 

Tak mau kalah, Bank Central Asia (BCA) juga gemar berinvestasi ke startup lewat anak perusahaan Central Capital Ventura (CCV).

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menyatakan telah menyuntikkan dana segar kepada 22 fintech dan startup seperti pengembang gim.

“Ini kalau kami lihat, valuasinya sudah bagus. Jadi banyak sekali investasi kami ke start up itu sudah mulai kelihatan hasilnya.

Bersama kami (BCA), banyak investor global seperti Softbank dan Sequoia Capital juga masuk ke kita investasi. Artinya kami tidak salah pilih,” jelas Jahja.

Ia berharap portofolio startup itu bisa mendukung bisnis digital yang dimiliki oleh bank swasta terbesar itu.

Sayangnya, Jahja tidak merinci modal yang akan ditambah untuk memperkuat CCV.

Namun, ia memastikan, BCA siap memberikan pendanaan bila dibutuhkan selama investasi itu menghasilkan.

Adapun portofolio yang dimiliki oleh CCV hingga saat ini ialah OY!, Qoala, Airwallex, KlikAcc, Akseleran, Agate, Sinbad, Railsbank, Wallex, Element, 6Estates, Bambu, Pomona, Silot, Julo, GPN, Ceesuite, dan Impact Credit Solutions.

Tak hanya bank besar, bank kecil juga mulai mencoba peruntungan di dunia digital dengan mendirikan modal ventura. Bank BTPN Syariah (BPTS) resmi mendirikan anak usaha, PT BTPN Syariah Ventura.

Direktur Kepatuhan dan Sekretaris Perusahaan BTPS Arief Ismail mengatakan, entitas anak itu sudah efektif menjalan usaha setelah mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Arief menambahkan, pembentukan entitas anak tersebut untuk menunjang kegiatan usaha sekaligus menjadi aspirasi perusahaan dalam mewujudkan ekosistem digital di sektor perbankan.

Aksi korporasi tersebut, tidak berdampak terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan atau kelangsungan usaha emiten.

BTPS telah menetapkan modal dasar sebesar Rp 80 miliar. Kemudian modal ditempatkan dan disetor penuh Rp 20 miliar untuk pendirian BTPN Syariah Vantura. Mayoritas anak usaha ini dimiliki oleh BTPN Syariah.

BTPS menggenggam 99% saham atau setara dengan Rp 19,80 miliar.

Sementara sisanya dimiliki induk BTPN Syariah yakni PT Bank BTPN tbk (BTPN) sebesar 1% atau setara dengan Rp 200 juta.

Halaman
123
Sumber: Kontan
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan