30 UMKM Lolos Ikuti Bootcamp Program #ONPreneurship Bank OCBC NISP dan KG Media
Sebanyak 30 pelaku UMKM berhak mengikuti Bootcamp Financial FIT dan Branding FIT di program #ONPreneurship Mencari Jagoan Lokal Sehat
Penulis:
Yulis
Editor:
Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setelah 1.500 pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) menjalani seleksi, terpilih 30 pelaku UMKM yang berhak mengikuti Bootcamp Financial FIT dan Branding FIT untuk peluang mendapatkan dukungan modal usaha Rp 75 juta,
Program #ONPreneurship Mencari Jagoan Lokal Sehat diselenggarakan oleh Bank OCBC NISP bersama KG Media dan kini telah sampai pada fase terakhir, yaitu Bootcamp.
Di fase Bootcamp, para UMKM terpilih tersebut mendapatkan kesempatan untuk mengikuti kelas Financial FIT, Branding FIT, Marketing FIT dan Digital FIT bersama dengan para coach berpengalaman yang ahli di bidangnya masing-masing untuk mendapatkan penjelasan lebih mendalam mengenai strategi pengembangan UMKM.
Bootcamp Financial FIT
Kelas Financial FIT menghadirkan Jenny Hartanto, Executive Vice President National Network Head Bank OCBC NISP dan diselenggarakan secara virtual pada Jumat, 3 Desember 2021 dengan mengangkat tema ‘Merencanakan Bisnis dengan Strategi 4 Sehat, 5 Sempurna’.
Jenny menjabarkan pentingnya membuat business plan berdasarkan konsep ‘5E’ yang terdiri atas Eksplorasi, Elaborasi, Eksekusi, Evaluasi, dan Evolusi, dalam pengembangan bisnis, baik untuk skala kecil maupun skala besar.
Melalui konsep ini Jenny menggambarkan bahwa membuat business plan ibarat membuat sebuah gedung.

Untuk membuat gedung yang besar, tentu diperlukan fondasi yang kuat. Sama seperti business plan, yang dibuat untuk membangun dan menjaga fondasi bisnis, untuk tujuan bisnis ke depan.
Agar para Jagoan Lokal dapat langsung menerapkan pembuatan business plan, tim OCBC NISP langsung memberikan contoh dan melaksanakan simulasi cara pembuatan business plan berdasarkan empat elemen utama, yaitu business goals, product, market research, dan budgeting.
Baca juga: Gelar Festival Belanja, SRCIS Libatkan 150.000 Toko Kelontong dan UMKM
Dalam kelas tersebut, dijelaskan pula mengenai business forecasting atau peramalan bisnis.
Jenny menjelaskan, dengan adanya ramalan bisnis, para pelaku UMKM akan sangat terbantu dalam membuat keputusan dan mengetahui langkah yang harus diambil untuk mengembangkan bisnis, salah satunya seperti perencanaan persiapan bahan baku untuk menjaga stabilitas harga dan kualitas produksi.
Baca juga: Manajemen Rantai Pasok Jadi Kendala untuk UMKM Naik Kelas
Untuk meningkatkan pemahaman Jagoan Lokal mengenai ramalan bisnis, tim OCBC NISP kemudian memberikan simulasi mengenai cara menerapkan ramalan penjualan dengan metode pendekatan intuitif, berdasarkan bisnis serupa, waktu dan tren, serta lokasi dan pelanggan potensial.
Bootcamp Branding FIT
Setelah kelas Financial FIT, Jagoan Lokal kemudian mengikuti kelas Branding FIT bersama Creative Storyteller Handoko Hendroyono pada Selasa, 7 Desember 2021.
Di kelas Branding FIT, Handoko Hendroyono mengangkat tema ‘Bercerita’ untuk menjelaskan peran storytelling dan sharing dalam membangun brand dan memasarkan produk.
Handoko Hendroyono menjelaskan, dalam memasarkan produk, para pelaku bisnis jangan hanya fokus untuk sekadar menjelaskan keunggulan produknya, tetapi juga harus bernarasi untuk menceritakan latar belakang produknya.
“Cerita bukan akibat dari produk, tapi sebelum ada produk seharusnya sudah ada cerita yang ingin disampaikan,” jelas Handoko Hendroyono.
Dalam membuat narasi cerita, fokus utamanya harus terletak pada authenticity dari produk, bukan pada kompetitor.
“Cerita-cerita yang sangat personal dapat menjadi kekuatan. Oleh karena itu, buatlah narasi yang kredibel, yang bisa dipercaya, sehingga dapat menjadi output yang dapat dijadikan intellectual property,” kata Handoko Hendroyono.
Setelah mengikuti kedua kelas tersebut, para Jagoan Lokal masih akan melanjutkan perjalanan mereka untuk menjadi UMKM Indonesia sehat dengan mengikuti kelas lainnya, yaitu Digital FIT dan Marketing FIT, serta semakin dekat dengan hadiah modal usaha sebesar Rp75 juta rupiah.
Jenny menjelaskan, rangkaian program #ONPreneurship Mencari Jagoan Lokal Sehat menjadi salah satu perwujudan komitmen Bank OCBC NISP untuk menghadirkan solusi perbankan dan non-perbankan atau beyond banking yang relevan bagi para pelaku UMKM.
Dari sisi produk dan layanan, pihaknya terus berinovasi menghadirkan solusi pendanaan di antaranya Nyala Bisnis untuk pelaku usaha individu, TAYTB WOMEN Warriors untuk pelaku usaha wanita, pendanaan online KTA CashBiz, sampai dengan solusi cash management dan trade finance.
"Sampai dengan September 2021, Bank OCBC NISP telah menyalurkan kredit senilai Rp18,5 triliun untuk sektor UMKM,” ujar Jenny.