Sabtu, 22 November 2025

Pembelajaran SMK Didorong Lebih Relevan dengan Standar Industri Otomotif Modern

peningkatan kompetensi guru menjadi pondasi penting dalam membangun lulusan vokasi yang kompetitif.

Editor: Sanusi
HO
PEMBARUAN METODE PEMBELAJARAN - Yayasan Pendidikan Astra (YPA) bersama OJC Auto Course kembali berkolaborasi dalam Program Pelatihan dan Pendampingan Keunggulan bagi guru Jurusan Teknik Kendaraan Ringan Otomotif (TKRO) di SMKN 1 dan SMKN 5 Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. 

Ringkasan Berita:
  • SMK dituntut melakukan pembaruan metode pembelajaran agar lulusan siap menghadapi kebutuhan dunia kerja.
  • Peningkatan kompetensi guru menjadi pondasi penting dalam membangun lulusan vokasi yang kompetitif.
  • Program penguatan kompetensi menempatkan guru sebagai titik sentral transformasi pendidikan SMK.

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kebutuhan tenaga mekanik otomotif yang mampu menangani kendaraan modern berbasis sistem elektronik dan digital diagnostic meningkat pesat dalam beberapa tahun terakhir.

Kondisi ini menuntut Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk melakukan pembaruan metode pembelajaran agar lulusan siap menghadapi kebutuhan dunia kerja.

Kualitas guru menjadi salah satu faktor penentu, karena merekalah yang berada di garis depan dalam membentuk kompetensi siswa di kelas dan ruang praktik.

Baca juga: Industri Otomotif Edukasi Teknologi Enliten untuk Tingkatkan Performa Ban

Menjawab kebutuhan tersebut, Yayasan Pendidikan Astra (YPA) bersama OJC Auto Course kembali berkolaborasi dalam Program Pelatihan dan Pendampingan Keunggulan bagi guru Jurusan Teknik Kendaraan Ringan Otomotif (TKRO) di SMKN 1 dan SMKN 5 Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Program berjalan sejak November 2025 hingga Maret 2026, dengan fokus memperkuat pembelajaran vokasi agar semakin relevan dengan perkembangan teknologi dan sistem kerja di industri otomotif masa kini.

Direktur OJC Auto Course, Agung Setya Budi menyampaikan, peningkatan kompetensi guru menjadi pondasi penting dalam membangun lulusan vokasi yang kompetitif.

“Industri otomotif berkembang sangat cepat dan sekolah perlu menyesuaikan diri. Guru harus mendapatkan pengalaman berbasis praktik nyata agar pembelajaran di kelas benar-benar menggambarkan standar industri. Itulah yang kami bawa melalui program ini,” ujar Agung dikutip Sabtu (22/11/2025).

Ia meneyebut, program penguatan kompetensi ini menempatkan guru sebagai titik sentral transformasi pendidikan SMK.

Baca juga: Menteri Mukhtarudin Motivasi Siswa SMK Pasim untuk Siap Bersaing Secara Global

Melalui pendampingan berkelanjutan, guru diharapkan memperoleh pemahaman teknis yang lebih mendalam serta mampu merancang pembelajaran yang modern, aplikatif, dan selaras dengan standar bengkel profesional.

Kolaborasi ini juga bertujuan meningkatkan daya saing sekolah, membangun program unggulan (center of excellence), serta menghadirkan pola kerja sama yang semakin erat antara sekolah dan dunia industri.

Sepanjang periode pelaksanaan, guru-guru mengikuti rangkaian pelatihan teknis kendaraan modern, mulai dari sistem EFI, diagnosis elektrik, engine management, analisis sensor dan aktuator, hingga troubleshooting berbasis digital. 

Proses pembelajaran praktik juga diselaraskan dengan SOP bengkel modern, mencakup tata letak ruang bengkel, alur pemeriksaan dan perbaikan kendaraan, hingga standar keselamatan kerja.

Selain itu, dilakukan evaluasi kelengkapan peralatan praktik sekolah sebagai dasar rekomendasi peningkatan sarana dan prasarana guna mendukung implementasi teaching factory.

Pendampingan ini bertujuan memastikan sekolah dapat mengelola unit layanan pembelajaran yang merepresentasikan lingkungan profesional layaknya bengkel industri.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved