BBM Bersubsidi
Tegas Tolak Kenaikan Harga BBM, Partai Buruh dan KSPI akan Gelar Aksi Demo pada Selasa Pekan Depan
Presiden Partai Buruh Said Iqbal dengan tegas menyatakan bahwa pihaknya menolak adanya kenaikan harga BBM subsidi karena memberatkan kalangan pekerja.
Penulis:
Faryyanida Putwiliani
Editor:
Wahyu Gilang Putranto
Jokowi mengaku selama ini pemerintah telah berupaya sekuat tenaga untuk melindungi rakyat dari gejolak harga minyak dunia dan harga BBM dalam negeri tetap terjangkau.
Yakni dengan cara memberikan subsidi BBM yang berasal dari dana APBN.
"Pemerintah telah berupaya sekuat tenaga untuk melindungi rakyat dari gejolak harga minyak dunia. Saya sebetulnya ingin harga BBM (Bahan Bakar Minyak) di dalam negeri tetap terjangkau, dengan memberikan subsidi dari APBN," kata Jokowi dalam tayangan konferensi pers virtual di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (3/9/2022).
Baca juga: Pengamat: Penyesuaian Harga BBM Momentum Alihkan Anggaran APBN dan Maksimalkan Energi Terbarukan
Namun, faktanya anggaran subsidi dan kompensasi BBM tahun 2022 telah meningkat tiga kali lipat, dari Rp152,5 triliun menjadi Rp502,4 triliun dan itu akan meningkat terus.
Tak hanya itu, sebanyak 70 persen subsidi justru dinikmati oleh kelompok masyarakat yang mampu, yaitu pemilik mobil-mobil pribadi.
Padahal, menurut Jokowi, pemberian subsidi BBM ini seharusnya ditujukan kepada masyarakat yang kurang mampu.
Oleh karena itu, pemerintah akhirnya memutuskan untuk mengalihkan subsidi BBM ke bantuan yang lebih tepat sasaran.
Baca juga: Pertalite Naik! Inilah Harga Terbaru BBM Pertamina di Seluruh Wilayah Indonesia
"Tetapi, anggaran subsidi dan kompensasi BBM tahun 2022 telah meningkat tiga kali lipat, dari Rp152,5 triliun menjadi Rp502,4 triliun dan itu akan meningkat terus. Dan lagi, lebih dari 70 persen subsidi justru dinikmati oleh kelompok masyarakat yang mampu, yaitu pemilik mobil-mobil pribadi."
"Mestinya, uang negara itu harus diprioritaskan untuk memberikan subsidi kepada masyarakat yang kurang mampu. Dan saat ini pemerintah harus membuat keputusan dalam situasi yang sulit."
"Ini adalah pilihan terakhir pemerintah, yaitu mengalihkan subsidi BBM. Sehingga, harga beberapa jenis BBM yang selama ini mendapat subsidi akan mengalami penyesuaian. Sebagian subsidi BBM akan dialihkan untuk bantuan yang lebih tepat sasaran," ungkap Jokowi.
Subsidi BBM akan Dialihkan Jadi BLT, BSU, dan Bantuan Bagi Angkutan Umum, Ojol, Nelayan
Baca juga: Kenaikan Harga BBM, Harga-harga Komoditas di Pasar Kebon Kembang Bogor Mengalami Penyesuaian
Jokowi menuturkan, pengalihan subsidi BBM akan ditujukan pada Bantuan Langsung Tunai (BLT) BBM sebesar Rp12,4 triliun yang diberikan kepada 20,65 juta keluarga yang kurang mampu.
Yakni sebesar Rp150 ribu per bulan dan mulai diberikan bulan September selama empat bulan.
Kemudian, pemerintah juga menyiapkan anggaran sebesar Rp9,6 triliun untuk 16 juta pekerja dengan gaji maksimum Rp3,5 juta per bulan, dalam bentuk Bantuan Subsidi Upah (BSU) yang diberikan sebesar Rp600 ribu.
Selanjutnya Jokowi juga telah memerintahkan kepada pemerintah daerah untuk menggunakan dua persen Dana Transfer Umum sebesar Rp2,17 triliun, untuk bantuan angkutan umum, bantuan ojek online, dan untuk nelayan.
Baca juga: Pernyataan Lengkap Presiden Jokowi Mengenai Kenaikan Harga BBM