Natal dan Tahun Baru 2023
Antisipasi Arus Kendaraan saat Natal dan Tahun Baru, Tol Japek II Selatan Bakal Dibuka
Jasa Marga akan membuka jalur fungsional di jalan tol Jakarta-Cikampek (Japek) II Selatan saat masa libur Natal dan Tahun Baru
Penulis:
Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor:
Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, PURWAKARTA - Jasa Marga akan membuka jalur fungsional di jalan tol Jakarta-Cikampek (Japek) II Selatan saat masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023. Pembukaan jalur fungsional merupakan upaya mengantisipasi arus kendaraan dari Bandung menuju Jakarta.
Ruas tol Japek II Selatan yang akan dibuka dimulai dari Sadang, tepatnya KM 77 lalu diakhiri di Kutanegara. Totalnya sepanjang 8,5 kilometer. Jalur fungsional ini diperuntukkan hanya bagi kendaraan golongan satu, yaitu sedan dan minibus.
Baca juga: Tak Ada Pembatasan Perayaan Nataru 2023, Polri Siagakan 166 Ribu Personel untuk Pengamanan
"Jalur fungsional ini khusus golongan satu dan diprioritaskan untuk kendaraan arus balik liburan Nataru. Dari arah Bandung ke Jakarta," kata Direktur Utama PT Jasamarga Japek Selatan (JSS) Charles Lendra kepada awak media di gerbang tol Kutanegara, Purwakarta, Jumat (16/12/2022).
Pembukaan jalur fungsional ini sangat bergantung pada ruas Japek yang sudah beroperasi. Apabila ada kepadatan di sekitar Dawuan dan gerbang tol Kalihurip Utama, Charles menyebut jalur fungsional ini baru akan digunakan.
"Jalur fungsional dapat digunakan, tapi tetap atas keputusan kepolisian. Dalam hal ini Korlantas Polri," katanya.
Dalam kesempatan sama, Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Lisye Octaviana mengatakan pihaknya akan terus berkoordinasi bersama pihak kepolisian.
Mengenai kesiapan, Lisye berujar jalur fungsional ini sudah siap digunakan pada pekan depan.
Baca juga: Kapolri Ungkap Anggota Berlakukan Ganjil Genap Hingga One Way Secara Situasional saat Libur Nataru
Namun, jalur fungsional ini memang hanya akan digunakan saat arus balik mudik Nataru 2023.
"Sesuai prediksi kami, arus balik dari Bandung menuju Jakarta kalau natal itu tanggal 25 Desember 2022, sedangkan tahun baru itu tanggal 1 Januari 2023," ujar Lisye.
Direktur Utama PT Jasa Marga Japek Selatan (JSS) Charles Lendra mengatakan jalur fungsional ini dapat dilewati 2.900 kendaraan.
Baca juga: Puan Maharani Minta TNI/Polri Jaga Keamanan Jelang Libur Nataru
"Kalau dibuka seharian, sekitar 2.900. Tapi, nanti kalau dilakukan situasional, buka tutup, tidak sampai 2.900," ujarnya.
Perihal kebijakan buka tutup Lisye Octaviana menyebut pihaknya akan berkoordinasi bersama tim di command center guna memastikan jalur-jalur yang terintegrasi. Lalu, mereka akan berkoordinasi bersama pihak kepolisian mengenai kondisi di lapangan.
"Baru di situ nanti akan ada evaluasi, apakah akan ada buka tutup atau tidak," kata Lisye.
Ia berujar Jasa Marga akan memberikan informasi mengenai buka tutup tersebut melalui channel-nya serta media sosial resmi. "Pengguna jalan juga bisa kontak ke call center Jasa Marga di 14080," ujar Lisye.
Jalur fungsional yang dibuka ini dikonfirmasi tak dipungut biaya sepeser pun. Lisye mengatakan belum ada tarif yang diberlakukan.
"Karena sifatnya tarif itu berlaku saat sudah operasional dan layak operasi. Juga saat sudah ada surat dari Kementerian," katanya.
Ganjil Genap
Terpisah, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan pihaknya akan menerapkan ganjil genap saat arus liburan Natal dan Tahun Baru 2203. Nantinya penerapan kebijakan tersebut akan diberlakukan sosialisasi terlebih dahulu. Tujuannya agar tidak terjadi penumpukan kendaraan.
"Artinya ganjil genap boleh berjalan kapan kita gunakan contraflow dan kapan kita lakukan one way yang penting sebelum kita laksanakan itu pasti kita akan sosialisasikan biar tidak membuat masyarakat yang sudah terlanjur masuk ke jalan harus keluar dan balik lagi, ini yang tentunya yang akan kita sampaikan," kata Kapolri.
Kapolri mencontohkan rekayasa lalu lintas one way dan contraflow. Nantinya, pihaknya bakal terlebih dahulu menghitung kepadatan kendaraan di jumlah tertentu.
"Kita sudah punya ukuran pada saat kepadatan melebihi 5 ribu apakah kita akan melakukan tahapan one way atau contra flow kalau lebih dari 6 ribu kita laksanakan one way itu akan kita hitung kalau nanti ada nanti kita putuskan dalam rapat koordinasi," ujarnya.