Anggota Komisi VI DPR Darmadi Durianto: Suntikan Rp23,67 T Belum Cukup Bikin Garuda ‘Terbang Tinggi’
Anggota Komisi VI DPR RI, Darmadi Durianto, bicara soal penyertaan modal Rp 23,67 triliun dari PT Danantara untuk Garuda Indonesia.
Ringkasan Berita:
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR RI, Darmadi Durianto, menilai penyertaan modal Rp 23,67 triliun dari PT Danantara Asset Management (DAM) ke Garuda Indonesia belum menjamin maskapai pelat merah tersebut akan kembali berjaya atau “terbang tinggi” dalam waktu dekat.
Menurutnya, dana tersebut baru sebatas membuat Garuda stabil, bukan ekspansif.
“Dana itu memang akan membuat Garuda lebih sehat dan stabil dari sisi neraca. Tapi untuk membuat Garuda 'terbang tinggi', jelas belum cukup. Fresh fund-nya hanya sekitar Rp 6,6 triliun. Itu tidak sebanding dengan kebutuhan modernisasi armada dan transformasi besar yang harus dilakukan,” kata Darmadi kepada wartawan, Kamis (13/11/2025).
Darmadi menjelaskan sebagian besar dana yakni Rp 17,02 triliun merupakan konversi utang menjadi saham, bukan suntikan tunai. Artinya, kemampuan ekspansi Garuda masih sangat terbatas.
“Jangan sampai publik salah paham. Dari total Rp 23,67 triliun itu, yang benar-benar dana segar untuk operasional hanya sekitar Rp 6 triliunan. Untuk maskapai sebesar Garuda, angka itu baru cukup untuk bernapas, bukan untuk ekspansi,” ujar legislator dari daerah pemilihan (Dapil) Jakarta III itu.
Citilink Justru Dapat Porsi Terbesar
Darmadi juga menyoroti alokasi dana yang justru lebih besar diarahkan ke Citilink yakni 63 persen dari total penyertaan modal.
“Pemerintah tampaknya melihat Citilink sebagai mesin keuntungan yang lebih prospektif. Ini artinya Garuda induk sendiri masih menghadapi tekanan struktural, baik dari sisi biaya leasing, perawatan pesawat, maupun rute internasional,” ujarnya.
Butuh Investasi Armada dan Efisiensi Besar-besaran
Darmadi menegaskan bahwa untuk membuat Garuda benar-benar bangkit dan menjadi pemain utama di kawasan, dibutuhkan tambahan investasi yang jauh lebih besar untuk pembaruan pesawat dan efisiensi operasional.
“Satu pesawat wide body saja bisa Rp 3–4 triliun. Kalau Garuda ingin bersaing di level regional, minimal 20 pesawat baru harus ditambah. Itu butuh puluhan triliun lagi. Jadi suntikan dari Danantara ini bukan akhir, tetapi baru tahap awal,” kata Darmadi.
Ia juga mengingatkan pentingnya perubahan tata kelola agar penyertaan modal tidak sia-sia.
“Kalau eksekusi manajemennya tidak disiplin, ya Garuda akan kembali jatuh ke lubang yang sama. DPR akan mengawasi ketat penggunaan dana ini,” tegasnya.
Menurut Darmadi, suntikan modal Danantara menghindarkan Garuda dari risiko kolaps, tetapi belum cukup membawa Garuda terbang tinggi.
“Kita harus objektif. Ini langkah penyelamatan, bukan langkah pembesaran. Kalau mau Garuda kembali menjadi kebanggaan ASEAN, butuh strategi lebih besar, bukan hanya penyertaan modal,” tuturnya.
Garuda Indonesia resmi menerima suntikan modal sebesar Rp 23,67 triliun dari PT Danantara Asset Management (DAM) untuk mendukung transformasi dan pemulihan kinerja perusahaan.
| Investasi Danantara di Peternakan Ayam, Senator Irman Gusman: Jadi Kunci Sukses Program MBG |
|
|---|
| 2 Alasan Kubu Jokowi Ajukan Eksepsi terhadap Gugatan CLS, Status Penasihat Danantara Disinggung |
|
|---|
| Jadwal Siaran Langsung Timnas U22 Indonesia vs Mali: Garuda Panaskan Mesin Jelang SEA Games |
|
|---|
| Kata Kapten Timnas U17 Indonesia usai Gagal Lolos ke Babak 32 Besar Piala Dunia U17 2025 |
|
|---|
| Mentan Amran Jamin Peternakan Ayam Rp 20 Triliun yang akan Dibangun Tak akan Matikan Peternak Kecil |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.