Inflasi Ritel India Menyusut pada Februari 2023, Memperkuat Kemungkinan Kenaikan Suku Bunga Acuan
Para ekonom memperkirakan inflasi pangan tetap akan tinggi untuk beberapa bulan ke depan mengingat faktor El Nino yang masih akan terjadi di India.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, NEW DELHI – Inflasi ritel tahunan India mengalami penurunan menjadi 6,44 persen pada Februari 2023, dari yang sebelumnya mencapai 6,52 persen pada Januari 2023.
Menurut bank sentral India (RBI), penurunan tersebut didorong oleh menyusutnya harga beberapa bahan makanan. Hal ini semakin memperkuat ekspektasi untuk kenaikan suku bunga lebih lanjut pada pertemuan bulan depan.
Para ekonom memperkirakan inflasi pangan tetap akan tinggi untuk beberapa bulan ke depan mengingat faktor El Nino yang masih akan terjadi di India tahun ini.
Baca juga: Bertemu Kadin India, Mendag Zulkifli Hasan Dorong Kerja Sama Perdagangan dan Investasi
“Inflasi ritel ini memperkuat kemungkinan kenaikan suku bunga 25 bps oleh RBI dalam kebijakan berikutnya," kata Sakshi Gupta, ekonom di pemberi pinjaman swasta HDFC Bank.
Sementara itu, harga makanan yang menyumbang hampir 40 persen dari indeks harga konsumen (CPI) naik 5,95 persen pada Februari 2023, dibandingkan dengan 6,0 persen pada Januari 2023, karena harga minyak nabati dan sayuran menurun.
Konsumen India tidak banyak diuntungkan dari jatuhnya harga minyak mentah internasional karena perusahaan minyak milik negara menahan harga eceran bensin dan solar untuk menutupi sebagian kerugian mereka sebelumnya.
Adapun harga eceran bahan bakar naik 9,90 persen tahun ke tahun pada Februari 2023 dari yang sebelumnya 10,84 persen pada Januari 2023.
Kemudian untuk inflasi inti mengalami kenaikan antara 6,05 persen dan 6,12 persen bulan lalu, dibandingkan antara 6,09 persen dan 6,10 persen pada Januari.
Secara keseluruhan, perekonomian India diperkirakan tumbuh 6,5 persen pada tahun fiskal yang dimulai pada April 2023, dibandingkan dengan perkiraan 7 persen pada tahun keuangan saat ini.
| 10 Negara Penghasil Arang Kayu Terbanyak: Brasil di Peringkat Teratas, Ada India dan China |
|
|---|
| Edena Beber Strategi Tokenisasi di Pertemuan Startup Terbesar India 2025 |
|
|---|
| Trump Sebut Modi Janji Hentikan Impor Minyak Rusia, tapi India Butuh Waktu |
|
|---|
| Donald Trump Klaim India Tak Akan Beli Minyak dari Rusia Lagi |
|
|---|
| Bus Terbakar 20 Orang Penumpangnya Meninggal, PM India Santuni Korban Rp 37 Juta |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.