Minggu, 10 Agustus 2025

Mudik Lebaran 2023

Jelang Mudik, Menhub Temukan Banyak Bus di Terminal Kampung Rambutan Belum Lakukan Ramp Check

Budi Karya Sumadi menekankan pentingnya bus yang akan membawa pemudik Lebaran 2023, untuk dilakukan ramp check.

Endrapta Pramudhiaz
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau kesiapan mudik Lebaran 2023 di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Minggu (9/4/2023). 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menekankan pentingnya bus yang akan membawa pemudik Lebaran 2023, untuk dilakukan ramp check.

Hal itu ia katakan usai penemuannya di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, bahwa masih ada bus yang belum dilakukan ramp check.

"Saya ingin berpesan lagi, terutama jurusan Jawa Barat dan Jawa Tengah. Banyak bus yang belum di-ramp check. Nah, itu Kepala Dishub dan Gubernur masing-masing memberikan rekomendasi. Bagi yang ingin berwisata, perhatikan itu. Jangan menggunakan bus yang belum di-ramp check," katanya usai meninjau kesiapan mudik di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Minggu (9/4/2023) malam.

Baca juga: Jelang KTT ASEAN ke-42, Menhub Cek Kesiapan Sarana dan Prasarana Transportasi di Labuan Bajo

Ia kemudian mengatakan telah meminta kepolisian agar tegas terhadap bus yang tak melakukan ramp check. Katanya, bus bisa diberhentikan di situ juga.

"Saya sudah minta kepada Kapola Kapolres. Kalau ada bus yang belum di-ramp check, berhenti di tempat itu juga. Ganti bus," ujar Budi.

Sebagai informasi, data dari Organisasi Angkutan Darat (Organda) mencatat ada sekitar 45 ribu armada bus saat mudik Lebaran 2023 mendatang.

Bus Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) mendominasi dengan 15 ribu armada, diikuti Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) dengan 13.666 armada, lalu ada angkutan pariwisata dengan jumlah 12.859.

Baca juga: Kia Siapkan Bengkel Siaga untuk Mudik dan Arus Balik Lebaran 2023

Selain itu, ada bus Antar Jemput Antar Provinsi (AJAP) dengan 731 angkutannya.

Mayoritas armada berada di Pulau Jawa. AKAP sebanyak 75 persen di Jawa dan Sumatera, kemudian AJAP sebanyak 80 persen di Jawa, Pariwisata sebanyak 68 persen di Jawa dan Sumatera, lalu AKDP 50 persen di Jawa.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan