BI Siapkan Rp 260 Triliun untuk Kebutuhan Uang Tunai Selama Pemilu, Ramadan dan Lebaran
Bank Indonesia menyiapkan uang tunai Rp 260 triliun, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama penyelenggaraan Pemilu, Ramadan dan Lebaran.
Penulis:
Nitis Hawaroh
Editor:
Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) akan menyediakan uang tunai sebesar Rp 260 triliun, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu), Ramadan hingga Idul Fitri 2024 mendatang.
Deputi Gubernur BI Doni Primanto Joewono mengatakan, penyediaan kebutuhan uang jelang momen Pemilu sekaligus perayaan hari raya itu naik 35 persen dibandingkan periode Natal dan Tahun Baru 2023.
"Tentunya ke depan Januari, Februari, Maret April itu ada dua event yang besar. Ada Pemilu, maupun Ramadan Idul Fitri itu kita akan menyiapkan uang yang melebihi dengan kejadian Nataru. Mungkin bisa akan lebih tinggi 35 persen dari tahun lalu. Jadi ancar-ancarnya diatas Rp 260 triliun yang kita siapkan," ucap Doni dalam Konferensi Pers, dikutip Kamis (18/1/2024).
Menurut Doni, realisasi penarikan uang selama periode Nataru 2023 diluar prediksi Bank Indonesia. Sebab angkanya mencapai Rp 130 triliun atau naik 10,7 persen dari tahun 2022.
"Jadi realisasi penarikan uang kartal selama Nataru itu luar biasa sampai Rp 130 triliun meningkat 10,7 persen dari Nataru tahun 2022 dan itu 104 persen lebih tinggi dari proyeksi kita. Jadi belum pernah terjadi tuh biasanya dibawah proyeksi kita," tuturnya.
Berdasarkan catatan BI, jumlah Uang Kartal Yang Diedarkan (UYD) pada Desember 2023 meningkat 7,33 persen secara tahunan (yoy) sehingga menjadi Rp1.101,75 triliun.
Baca juga: Ekonomi Pulih Tapi Nilai Transaksi E-Commerce Cenderung Turun di 2023, Apa Pemicunya?
Pada tahun 2023, nilai transaksi digital banking tercatat Rp58.478,24 triliun atau tumbuh sebesar 13,48 persen (yoy) dan diproyeksikan meningkat 9,11 persen (yoy) hingga mencapai Rp63.803,77 triliun pada tahun 2024.
Sementara nilai transaksi Uang Elektronik (UE) meningkat 43,45 persen (yoy) sehingga mencapai Rp835,84 triliun dan diproyeksikan meningkat 25,77 persen (yoy) hingga mencapai Rp1.051,24 triliun pada tahun 2024.
Baca juga: Stasiun Baru Akan Dibangun di Parungpanjang dan Terintegrasi dengan Hunian, Kerjasama KAI-Perumnas
Nominal transaksi QRIS tercatat tumbuh 130,01 persen (yoy) dan mencapai Rp229,96 triliun, dengan jumlah pengguna 45,78 juta dan jumlah merchant 30,41 juta yang sebagian besar merupakan UMKM.
Sementara itu, nilai transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM, kartu debit, dan kartu kredit mencapai Rp8.178,69 triliun atau turun sebesar 0,81 persen (yoy).
Sebelum Gondol Uang Rp 10 M Sopir Bank Jateng Wonogiri Sempat Cuci Mobil, Tak Ada Gelagat Aneh |
![]() |
---|
Menkeu Purbaya Bakal Rombak Gaya Fiskal dan Moneter Ketat Era Sri Mulyani |
![]() |
---|
Ekonom: BI Makin Kehilangan Independensinya Gara-gara Harus Biayai Program Populis Pemerintah |
![]() |
---|
Anggun Sopir Bank Jateng Bawa Kabur Rp10 Miliar Sudah 5 Hari Buron, Masuk DPO, Gaji Cuma Rp3 Juta |
![]() |
---|
KPK Sebut Sitaan 1,6 Juta Dolar AS dan 4 Mobil di Kasus Haji Bukan dari Eks Menag Gus Yaqut |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.