Senin, 29 September 2025

Harga Cabai Rawit Naik 42 Persen Sejak Desember 2024, di Nduga Papua Dibanderol Rp 180 Ribu

BPS mengungkap harga cabai rawit telah naik 42 persen sejak Desember 2024 hingga pekan kedua Januari 2025.

zoom-inlihat foto Harga Cabai Rawit Naik 42 Persen Sejak Desember 2024, di Nduga Papua Dibanderol Rp 180 Ribu
Tribun Jabar/Gani Kurniawan
Seorang pedagang memasukkan cabai rawit domba ke dalam kantong plastik saat melayani pembeli di los sayur dan buah Pasar Kosambi, Jalan Ahmad Yani, Kota Bandung, Jawa Barat

"Nanti Februari mulai akan turun dan Maret akan masuk lagi ke range batas bawah dan batas atas," lanjutnya.

Ketut mengatakan, sebelum kenaikan pada saat ini, harga cabai sempat mengalami depresiasi.

Ia menyebut harga cabai merah keriting di tingkat produsen di 2024 mulai menurun sejak September. Oktober kembali turun, lalu November harganya Rp 14.000 per kilo di petani.

"Ini sebenarnya para sedulur petani cabai kita sedih," ujar Ketut.

Adapun guna mengatasi mahalnya harga cabai pada awal tahun ini, Bapanas tengah memetakan daerah mana saja yang mengalami kenaikan harga.

Daerah dengan harga cabai tinggi itu akan didorong suplai cabai dari daerah yang surplus melalui program Fasilitasi Distribusi Pangan (FDP).

Ketut yakin FDP dapat mendorong kestabilan harga cabai, utamanya menjelang bulan Ramadan pada Maret mendatang.

Untuk diketahui, sepanjang 2024, pemerintah bersama pemangku kepentingan pangan telah melaksanakan FDP yang realisasinya mencapai 750 ribu kilogram (kg).

FDP cabai total terlaksana sebanyak 250 ribu kg. Ini terdiri dari cabai merah besar 206,4 kg, cabai merah keriting 38,7 ribu kg, dan cabai rawit merah 4,9 ribu kg.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan