Tahun Ini BTN Targetkan Pembangunan 10 Ribu Unit Rumah Rendah Emisi
Perubahan iklim memiliki dampak bagi pertumbuhan ekonomi karena berpengaruh pada rantai pasok pangan dan menjalar ke sektor lainnya.
Penulis:
Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor:
Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menargetkan pembangunan 10.000 unit Rumah Rendah Emisi (RRE) pada tahun ini.
Target tersebut merupakan bagian dari roadmap BTN menuju pembangunan 150 ribu unit rumah rendah emisi hingga 2029.
BTN juga menargetkan minimal 15 persen penggunaan material ramah lingkungan pada setiap unit rumah rendah emisi mulai 2025.
Baca juga: Luas Lahan Rumah Subsidi Makin Mengecil, Begini Penjelasan Menteri PKP
Guna merealisasikan ini, hingga akhir 2024 BTN telah menggandeng 8 pengembang yang mulai menerapkan 10 persen material ramah lingkungan dalam pembangunan 1.367 unit rumah pada 2024.
Menurut Direktur Risk Management BTN Setiyo Wibowo, jika target 150 ribu unit rumah rendah emisi tercapai, maka akan mencatatkan pengurangan limbah plastik sebanyak lebih dari 2,2 juta kilogram atau setara 1,3 miliar bungkus mie instan.
Selain itu, akan ada pengurangan 2.425 ton emisi karbon atau sama dengan menanam 110.000 pohon.
"Melalui inisiatif ini, BTN menunjukkan komitmennya tidak hanya dalam menyediakan akses perumahan yang terjangkau dan layak huni, tetapi juga dalam mendorong gaya hidup rendah emisi dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan bagi Indonesia," kata Setiyo dalam keterangan tertulis, dikutip Kamis (5/6/2025).
Setiyo menyebut ini juga menjadi upaya BTN mendukung Asta Cita Presiden Prabowo Subianto untuk mewujudkan ekonomi hijau, termasuk dari sektor perumahan.
Lalu, upaya meningkatkan jumlah rumah rendah emisi ini juga menjadi langkah BTN mendukung target pemerintah Indonesia untuk menekan kenaikan suhu bumi di bawah 1,5°C dan mencapai net zero emission pada 2060.
Apalagi, menurut dia, hingga kini peningkatan suhu bumi telah menyebabkan musim hujan tidak teratur hingga kenaikan permukaan air laut.
"Perubahan iklim memiliki dampak bagi pertumbuhan ekonomi karena berpengaruh pada rantai pasok pangan dan menjalar ke sektor lainnya," ujar Setiyo.
"Sehingga, BTN sebagai enabler ekonomi juga akan berupaya mendukung pembangunan rumah rendah emisi, untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," ucapnya.
Pengancam Bom Penerbangan Lion Air Rute Jakarta-Kualanamu Pernah Dirawat di Rumah Sakit Jiwa |
![]() |
---|
Skema Sewa Beli Dinilai Bisa Atasi Backlog Hunian dan Kepemilikan Rumah |
![]() |
---|
Profil Bupati Sragen, Kawasan Rumah Dinasnya Jadi Lokasi Video Mesum, Viral di Medsos |
![]() |
---|
Rekening Bank Diblokir PPTAK, BTN Pastikan Dana Aman, Ajak Nasabah untuk Aktif Bertransaksi |
![]() |
---|
Jenazah Mantan Kadispenau Marsma TNI Fajar Korban Kecelakaan Pesawat Tiba di Rumah Duka |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.