Pemindahan Ibu Kota Negara
Pembangunan FIsik IKN Masuki Tahap 2, Kepala Otorita: Jangan Ada Suap Menyuap
Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) menggelar Pre-Construction Meeting (PCM) sebagai langkah awal pelaksanaan fase kedua pembangunan IKN.
Penulis:
Dennis Destryawan
Editor:
Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) menggelar Pre-Construction Meeting (PCM) sebagai langkah awal pelaksanaan fase kedua pembangunan IKN.
Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono mengatakan, PCM ini menandai dimulainya kontrak pekerjaan fisik baru di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN. PCM diselenggarakan untuk menyepakati metodologi kerja, penataan lalu lintas proyek, serta koordinasi teknis lintas pihak sebelum kegiatan konstruksi dimulai.
Forum ini, lanjut dia, menjadi ruang penting untuk memitigasi potensi masalah di lapangan dan memastikan kelancaran proses pembangunan. Dalam arahannya, Basuki menekankan pentingnya kolaborasi antarpihak dalam menyukseskan fase kedua pembangunan IKN.
"Kita akan memulai pekerjaan fase kedua pembangunan IKN. Akhir bulan ini akan diumumkan pelelangan untuk pembangunan yang jauh lebih besar. Saya membayangkan pasti akan sangat padat. Kita harus bekerja sebagai satu tim, berkolaborasi dan bersinergi," ujar Basuki dalam keterangannya, Jumat (20/6/2025).
Basuki menekankan standar tinggi yang harus dijaga dalam pembangunan, khususnya dalam aspek kualitas, keberlanjutan lingkungan, dan estetika. Dia juga menyoroti pentingnya menjaga kawasan riparian (sempadan sungai), memperhatikan risiko banjir.
Selain itu, penting untuk memperhatikan disiplin dalam pengelolaan waktu kerja, mengingat proyek ini dimulai pada musim hujan dan hanya memiliki waktu pelaksanaan sekitar enam bulan hingga Desember.
Pengelolaan lalu lintas proyek juga menjadi perhatian utama. Basuki menghimbau agar distribusi material di area KIPP IKN harus teratur dan jangan sampai merusak infrastruktur yang telah terbangun
Selain itu Ia juga menegaskan pentingnya kedisiplinan dalam operasional batching plant, termasuk kebersihan truk dan kepatuhan terhadap aturan over dimension over loading (ODOL) di jalan nasional.
"Truk harus bersih, tidak boleh kocar-kacir. Khususnya dari batching plant, kalau masih brutal, saya akan tutup. Juga untuk pengangkutan material, tidak boleh ODOL. Disposal harus ditutup dengan terpal, dan sisa material harus dibersihkan dari lingkungan kerja," kata Basuki.
Baca juga: Investasi China di IKN Hampir 70 Triliun, Garap Sektor Perumahan, Transportasi dan Jalan
Basuki mengingatkan seluruh pihak agar menjaga tata kelola pembangunan IKN secara transparan dan akuntabel.
"Kita mulai fase dua dengan semangat baru dan disiplin yang lebih baik dari fase sebelumnya. Jangan ada mark up progress, suap menyuap, atau praktik tidak etis lainnya. Mari kita jaga bersama integritas pembangunan IKN," pungkasnya.
Baca juga: BPS Mulai Lakukan Pendataan Penduduk IKN
Sebelumnya, pemerintah memfokuskan pembangunan Istana Presiden, Istana Garuda, perkantoran pemerintah, dan beberapa hotel di kawasan 1A KIPP. Pembangunan jalan ini untuk menghubungkan kawasan tersebut ke kawasan 1B dan 1C.
Kawasan 1B dan 1C merupakan area untuk pendidikan, kesehatan, dan dukungan fasilitas kota. Jalan yang dibangun ini diharapkan memacu pembangunan di dua kawasan tersebut. Beberapa rumah sakit, serta perbankan akan dibangun juga di sekitar kawasan tersebut.
Pemindahan Ibu Kota Negara
Gibran Balas Nyinyiran ‘Bangun Istana di Tengah Hutan’: IKN Justru Reforestasi |
---|
DPR Pastikan Proyek IKN Tidak akan Mangkrak, Ketua Banggar: Anggarannya Selalu Ada |
---|
DPR Minta Pemerintah Tegas soal IKN, Terbitkan Kepres atau Kaji Ulang |
---|
Basuki Hadimuljono Surati DPR, Konsultasi Perubahan Rencana Induk IKN |
---|
Gibran Diusulkan Ngantor di IKN, Cak Imin: Jangan Sampai Ada yang Tidak Bermanfaat |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.