Nilai Tukar Rupiah
Kurs Rupiah Hari Ini, 14 Juli 2025: Dolar AS Berkutat di Level Rp16.365
Dolar AS (USD) tercatat berada pada level jual Rp 16.365 per dolar dan beli Rp16.115 per dolar yang menunjukkan stabilitas pertukaran USD dan IDR
Penulis:
Bobby W
Editor:
Febri Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM - Simak kurs rupiah terhadap sejumlah valuta asing dunia pada perdagangan Senin, 14 Juli 2025, hari ini.
Pada 14 Juli 2025, nilai tukar rupiah (IDR) menunjukkan fluktuasi moderat terhadap sejumlah valuta asing utama, seperti tercatat dalam data BNI pukul 15:05 WIB.
Berikut analisis mendalam terhadap lima mata uang, yakni dolar AS (USD), euro (EUR), poundsterling (GBP), ringgit Malaysia (MYR), dan baht Thailand (THB).
Dolar AS (USD) tercatat berada pada level jual Rp 16.365 per dolar dan nilai beli Rp16.115 per dolar yang menunjukkan selisih harga beli dan jual (spread) sebesar Rp250.
Angka ini menunjukkan stabilitas pertukaran antara USD dan IDR selama sepekan terakhir yang terus berkutat di level serupa
Sementara itu, euro (EUR) menempati level Rp18.710–19.250 per euro, menunjukkan spread lebih lebar (Rp540) yang mengindikasikan volatilitas tinggi di pasar Eropa.
Jika dibandingkan dengan data ECB pada 11 Juli 2025 (1 EUR = Rp18.945,5), nilai tukar hari ini menunjukkan penguatan marginal Rupiah terhadap EUR.
Poundsterling (GBP) berada pada Rp21.660–22.200 per pound, dengan spread hampir identik dengan EUR (Rp540). Kinerja GBP terhadap IDR dipengaruhi oleh kebijakan Bank of England yang cenderung hawkish meski inflasi Inggris melambat.
Ringgit Malaysia (MYR) terpantau stabil di Rp3.598–4.018 per ringgit, dengan spread Rp420 yang lebih rendah dibanding tahun lalu.
Stabilitas ini didorong oleh kerja sama ekonomi regional dan permintaan komoditas yang konsisten.
Baht Thailand (THB) memiliki spread paling sempit, hanya Rp496–508 per baht (selisih Rp12), menandakan likuiditas tinggi di pasar Asia Tenggara.
Baca juga: Penundaan Tarif Impor AS 32 Persen Bentuk RI Kembali Gagal Negosiasi: Menambah Ketidakpastian
Pelemahan marginal baht terhadap rupiah sejalan dengan tren pariwisata dan ekspor Thailand yang belum pulih sepenuhnya.
Secara keseluruhan, rupiah relatif stabil terhadap kelima mata uang tersebut, meski risiko eksternal seperti gejolak harga minyak dan kebijakan moneter AS masih mengintai.
Masyarakat dan pelaku usaha disarankan memantau pergerakan kurs secara real-time melalui platform resmi BNI atau aplikasi khusus investasi.
Data ini juga menunjukkan bahwa mata uang Asia (MYR, THB) memiliki spread lebih rendah dibanding mata uang G10 (USD, EUR, GBP), mencerminkan preferensi investor terhadap aset berisiko menengah.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.