Anggota Komisi VI DPR Temukan Keterlambatan Pasokan BBM di Jember
Keterlambatan pengiriman BBM dari ke Jember dipicu oleh penutupan jalur Gumitir dan kemacetan panjang di sekitar Pelabuhan Ketapang.
Penulis:
Wahyu Aji
Editor:
Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Rivqy Abdul Halim mendapati temuan keterlambatan pengiriman BBM jenis Pertalite dan Bio Solar dari Terminal BBM Banyuwangi ke wilayah Jember, Jawa Timur.
Dia mengaku menerima banyak pengaduan dari masyarakat Jember perihal keterlambatan pasokan BBM tersebut dan pihaknya sudah menghubungi Direktur Utama PT Pertamina, Simon Mantiri.
“Setelah mendapatkan banyak aduan dari warga Jember terkait keterlambatan BBM pada Sabtu kemarin, saya langsung menghubungi Bapak Simon agar masalah ini mendapatkan atensi atau perhatian khusus dari beliau untuk dapat diatasi dengan secepatnya,” ujar Gus Rivqy, Minggu (27/7/2025).
Keterlambatan pengiriman BBM dari Terminal Banyuwangi ke Jember dipicu oleh penutupan jalur Gumitir dan kemacetan panjang di sekitar Pelabuhan Ketapang Banyuwangi.
Brand Manager Pertamina Area Jember, Hendra Saputra pun menjelaskan dari kemacetan parah di jalur logistik itu, membuat armada tangki kesulitan untuk mengisi ulang BBM.
Rivqy yang berasal dari Dapil Jatim IV (Jember-Lumajang) menjelaskan faktor kemacetan jalan yang parah di Gumitir alasannya adalah karena perbaikan jalan.
Waktu perbaikan jalan yang direncanakan menghabiskan waktu sekitar dua bulan kedepan, mestinya menjadi pertimbangan banyak pihak khususnya PT Pertamina dalam akses untuk memenuhi kebutuhan BBM di wilayah sekitar, seperti Jember.
“Hal ini yang mestinya dipertimbangkan PT Pertamina serta pemangku kepentingan lainnya sedari awal, agar keterlambatan pengantaran BBM ke Jember dapat diminimalisir atau diatasi. Misalnya sebelum memulai perbaikan jalur Gumitir, kebutuhan BBM di Jember diperbanyak cadangannya atau segera dipenuhi dari area Surabaya dan Malang,” tegas Rivqy.
Dampak dari keterlambatannya pasokan BBM ke Jember yang menghadirkan beberapa masalah lain juga tak luput dari perhatian Gus Rivqy.
Dirinya menjelaskan masalah lain yang muncul diantaranya seperti masalah transportasi yang mengganggu mobilisasi masyarakat, kemudian mengganggu perekonomian masyarakat yang bergantung dengan BBM dan kepanikan masyarakat karena memengaruhi tingkat pendapatannya.
“Masalah ini mesti diatasi dengan segera agar kerugian baik materi dan non materi yang dialami warga Jember dapat ditekan. Apabila masalah ini terus berlarut, pihak berwenang mesti menyediakan kompensasi untuk warga Jember,” tegas Gus Rivqy.
"Saya merasakan apa yang dirasakan warga Jember, karena saya bagian dari mereka. Untuk itu saya akan terus melakukan pengawasan sampai masalah ini benar-benar tuntas, dan menjadi catatan besar evaluasi PT Pertamina agar tidak terulang di kemudian hari,” tandas Gus Rivqy.
Dikutip dari Tribun Jatim, beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kabupaten Jember, Jawa Timur, mulai kehabisan stok BBM saat penutupan Jalur Gumitir memasuki hari ketiga, Sabtu (26/7/2025).
Pasokan BBM berkurang karena terjadinya keterlambatan pengiriman di sejumlah SPBU seperti di SPBU Kalisat misalnya, BBM jenis pertalite, pertamax, hingga solar tidak tersedia.
Baca juga: Macet Parah di Ketapang, Anggota DPR Bambang Haryo Desak 15 Kapal LCT Segera Dioperasikan
Profil PO Ind's 88 Trans Jember, dari Bisnis Palawija ke Transportasi Bus Pariwisata |
![]() |
---|
Belum Seminggu Ayahnya Meninggal, Arty Perawat RS Bina Sehat 'Menyusul' Setelah Terlempar dari Bus |
![]() |
---|
Sosok dan Pesan Terakhir Hendra Cleaning Service RSBS Jember yang Tewas Bersama Anak dan Istrinya |
![]() |
---|
Anak, Menantu dan Cucu Tewas, Abdul Wahab Mencoba Tegar, Ingat soal Mimpi Kancing Hitam |
![]() |
---|
Satu Keluarga Termasuk Bocah 7 Tahun Tewas Kecelakaan Bus Rombongan RS Bina Sehat Jember |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.