Minggu, 21 September 2025

Defiyan Cori: Program LUTD Bukti Nyata Karyawan PLN Ikut Dorong Kemandirian Energi

LUTD merupakan wujud nyata pelaksanaan UUD 1945, yang menekankan asas kekeluargaan dan semangat gotong royong.

Istimewa
KEMANDIRIAN ENERGI - Ekonom Konstitusi, Defiyan Cori, menyatakan bahwa program Light Up The Dream (LUTD) yang digagas secara sukarela oleh karyawan PLN merupakan wujud nyata kerelaan mewujudkan kemandirian energi. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ekonom Konstitusi, Defiyan Cori, menyatakan bahwa program Light Up The Dream (LUTD) yang digagas secara sukarela oleh karyawan PLN merupakan wujud nyata kerelaan mewujudkan kemandirian energi.

“LUTD merupakan gerakan sukarela dari karyawan PLN sejak 2020 telah menghadirkan sambungan listrik gratis bagi keluarga prasejahtera di berbagai pelosok Tanah Air,” katanya, Kamis (31/7/2025).

Menurut Defiyan, LUTD merupakan wujud nyata pelaksanaan UUD 1945, yang menekankan asas kekeluargaan dan semangat gotong royong dalam pengelolaan sumber daya nasional.

Baca juga: Perusahaan Energi Kelas Dunia, Pertamina Raih Peringkat ke-171 Fortune Global 500

Gerakan tersebut, menurutnya, telah membawa perubahan konkret. Ribuan keluarga di daerah yang sebelumnya hidup dalam kegelapan kini menikmati listrik mandiri di rumah mereka.

Defiyan menyebut keberhasilan program LUTD sebagai bukti bahwa transformasi sosial dapat tumbuh dari inisiatif internal pekerja, tanpa menunggu perintah birokratis. Menurutnya, para karyawan BUMN ini telah menjelma menjadi pelopor keadilan energi yang bergerak atas dasar nilai-nilai kemanusiaan.

Bagi Defiyan, keberhasilan LUTD adalah model pembangunan partisipatif yang patut menjadi rujukan ke depan. Ia menekankan pentingnya keberlanjutan gerakan ini, agar tidak sekadar menjadi inisiatif musiman, melainkan menjadi bagian permanen dari kultur sosial BUMN yang berpihak pada rakyat kecil.

“LUTD adalah wujud nyata hadirnya negara karena merupakan gerakan dari rakyat untuk rakyat. Ketika listrik menjangkau desa melalui tangan para pekerja, di situlah keadilan sosial mulai dinyalakan,” kata Defiyan.

Sebagai contoh Enik, seorang lansia di Kampung Daraham, Kabupaten Tangerang, yang menerima sambungan listrik untuk pertama kalinya pada Juni 2025.

“Dulu saya hanya menumpang listrik dari rumah tetangga. Sekarang rumah saya sudah terang sendiri,” ucap Enik.

Cerita serupa juga datang dari wilayah timur Indonesia, seperti Pulau Owi di Biak Timur, Papua, serta daerah perdesaan di Gunungkidul, Yogyakarta. Nenek Lagiyem, warga Kelurahan Bedoyo, menyebut kehadiran listrik di rumahnya sebagai hal yang sangat melegakan.

“Sudah lama kami bergantung pada listrik dari tetangga. Kadang nyala, kadang tidak. Sekarang jadi lebih tenang,” tuturnya.

Program LUTD juga mendapat dukungan dari berbagai pemangku kepentingan. Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa, memberikan apresiasi terhadap semangat para karyawan yang menjangkau wilayah 3T (Terdepan, Terluar, dan Tertinggal).

“Ini bukan sekadar program CSR biasa. Ini adalah wujud nyata solidaritas dan kolaborasi kemanusiaan,” ujarnya.

Secara data, hingga pertengahan 2025, program LUTD telah menjangkau lebih dari 34.000 kepala keluarga di seluruh Indonesia. Dalam enam bulan terakhir saja, tercatat ada 417 penerima manfaat tambahan yang mendapatkan sambungan listrik secara gratis.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan