Trump Terapkan Tarif Timbal Balik
Perang Dagang Picu Kekhawatiran Pasar Saham Amerika, Ada Peringatan Koreksi Dalam
Strategis Morgan Stanley Mike Wilson menyebut kebijakan yang Trump terapkan saat ini menekan daya beli konsumen dan kesehatan neraca perusahaan.
Penulis:
Lita Febriani
Editor:
Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM - Sejumlah perusahaan keuangan besar di Wall Street, New York, memperingatkan investor untuk bersiap menghadapi penurunan pasar saham Amerika Serikat (AS) dalam waktu dekat.
Pasar saham merupakan tempat transaksi bebas (over the counter) di mana para investor membeli dan menjual saham perusahaan publik.
Nilai saham yang sudah tinggi bertemu dengan data ekonomi AS Mei hingga Juli yang semakin memburuk diprediksi menjadi penyebab utama alarm yang diberikan Wall Street.
Baca juga: Saham Global Menguat, Investor Berharap Suku Bunga AS Kembali Turun
Perusahaan keuangan seperti Morgan Stanley, Deutsche Bank dan Evercore memprediksi indeks S&P 500 akan mengalami koreksi akibat melemahnya kondisi ekonomi.
S&P 500 adalah indeks pasar saham yang ditimbang berdasarkan kapitalisasi pasar yang terdiri dari 500 perusahaan publik terbesar di Amerika Serikat.
Hal ini disebabkan oleh dampak perang dagang Presiden Donald Trump yang disebut menjadi salah satu pemicu utama.
Imbas perang dagang ini juga menyebabkan melambatnya belanja konsumen, penurunan pertumbuhan ekonomi, meningkatnya pengangguran dan potensi inflasi yang kembali menguat, dilansir dari Bloomberg.
Morgan Stanley memperkirakan koreksi bisa mencapai 10 persen pada kuartal ketiga ini, sementara Julian Emanuel dari Evercore memprediksi penurunan yang lebih besar, hingga 15 persen.
Strategis Morgan Stanley Mike Wilson menyebut kebijakan yang Trump terapkan saat ini menekan daya beli konsumen dan kesehatan neraca perusahaan.
Meski pasar sempat rebound pada Senin setelah penurunan tajam akibat tarif dan data ekonomi di akhir pekan lalu, para analis menilai risiko pelemahan masih tinggi.
Selain faktor ekonomi, tren musiman juga menjadi perhatian. Data Bloomberg menunjukkan, selama tiga dekade terakhir, kinerja S&P 500 pada bulan Agustus dan September rata-rata mencatatkan penurunan 0,7 persen, berlawanan dengan rata-rata kenaikan 1,1 persen di bulan-bulan lainnya.
Trump Terapkan Tarif Timbal Balik
Trump Merasa 'Ditampar' saat India, Rusia, dan China Lakukan Pertemuan, Langsung Beri Peringatan |
---|
Trump Tolak Tawaran Manis India: Tarif Nol Persen Tak Lagi Berarti, Sudah Terlambat! |
---|
Industri Otomotif Kehilangan 51.500 Lapangan Kerja Akibat Tekanan Tarif Dagang |
---|
Trump Murka, Siap Gugat ke Mahkamah Agung Usai Tarif Dagang Andalannya Dinyatakan Ilegal |
---|
Acuhkan Ancaman Tarif Trump, India Tingkatkan Ekspor Minyak dari Rusia |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.