Minggu, 24 Agustus 2025

Pertumbuhan Ekonomi

Rilis Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II 2025 dari BPS Tuai Polemik, Ini Kata Ekonom Prasasti

Kepercayaan perlu dibangun dengan sikap transparan, termasuk menjelaskan metodologinya.

Penulis: Sanusi
Kemenkeu
PERTUMBUHAN EKONOMI RI - Direktur Riset Prasasti Piter Abdullah Redjalam. Ia menyebut kepercayaan perlu dibangun dengan sikap transparan, termasuk menjelaskan metodologinya. 

Piter memberi contoh lainnya adalah fenomena Rojali (rombongan jarang beli) dan Rohana (rombongan hanya nanya) di pusat perbelanjaan. Sejumlah mall ramai sekali, tetapi pengelola toko mengeluh angka penjualan turun. Lalu, kita berasumsi konsumsi dan daya beli masyarakat melemah. Kesimpulan ini terlalu dini karena kita lupa bahwa cara belanja masyarakat kita sudah berubah yang semakin kesini semakin sering berbelanja online karena alasan kepraktisan dan harga lebih murah.

“Artinya, daya beli itu ada tapi cara belanjanya sudah berubah,” katanya.

Meski demikian, Piter menegaskan, penggunaan data penjualan semen, rumah, kendaraan bermotor dalam memahami fenomena ekonomi akan tetap penting, tapi bukan lagi prioritas dan mesti disandingkan dengan data data lain yang lebih relevan.

“Agar data yang disampaikan menjadi lebih kredibel dan diskursus publik soal cara membaca pertumbuhan ekonomi menjadi lebih bermakna, maka inisiatif BPS untuk bertemu banyak kalangan dan para pemangku kepentingan adalah sesuatu yang baik. Kepercayaan perlu dibangun dengan sikap transparan, termasuk menjelaskan metodologinya,” tutup Piter.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan