Pertumbuhan Ekonomi
Celios Terima Balasan PBB soal Audit Data Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II 2025 oleh BPS, Apa Isinya?
UNSD merespons surat dari Celios terkait usulan untuk melakukan audit data pertumbuhan ekonomi kuartal II 2025 oleh BPS.
Penulis:
Nitis Hawaroh
Editor:
Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Center of Economic and Law Studies (Celios) menyampaikan telah menerima balasan dari Badan Statistik Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yakni United Nations Statistics Division (UNSD) dan United Nations Statistical Commision, terkait pelaporan kejanggalan data pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II 2025 oleh BPS.
UNSD merupakan unit teknis di bawah Departemen Urusan Ekonomi dan Sosial PBB, yang bertugas untuk mengembangkan standar statistik internasional, mengumpulkan dan mengolah data global dari negara-negara anggota, menganalisis kebijakan perencanaan internasional dan mengkoordinasikan kerja sama statistik antarnegara.
Sedangkan United Nations Statistical Commision, badan pengarah tertinggi dalam sistem statistik global yang beranggotakan perwakilan dari negara-negara anggota PBB.
Baca juga: Universitas yang Pernah Dipimpin Anies Baswedan Ragukan Data Pertumbuhan Ekonomi RI dari BPS
Badan ini bertugas menetapkan standar statistik resmi dan prinsip-prinsip dasar statistik global.
Direktur Kebijakan Publik Celios Media Wahyudi Askar mengatakan, UNSD merespons surat dari Celios terkait usulan untuk melakukan audit data pertumbuhan ekonomi kuartal II 2025 sebesar 5,12 persen yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS).
"Jadi kita mengirimkan surat ke UN, tadi malam sudah dibalas. Tadi malam sudah dibalas dan mereka merespon itu dan sudah dibalas oleh komisi statistiknya PBB headnya," kata Media di Kantor Celios, Selasa (12/8/2025).
Celios sebagai lembaga riset independen yang berbasis di Indonesia. Mereka fokus pada analisis kebijakan publik, ekonomi makro, keadilan fiskal, dan transisi energi, serta aktif dalam advokasi kebijakan berbasis data dan keadilan sosial
Media menyebut, UNSD akan mendiskusikan usulan Celios dari sisi internal PBB. Sehingga Celios masih menunggu kabar lanjutannya mengenai hal tersebut.
"Dan saya enggak tahu apakah mereka menghubungi BPS Indonesia. Saya enggak tahu itu. Karena itu adalah bagian dari tugas mereka sebagai fungsi pengawasan statistik," terangnya.
Sebelumnya, lembaga penelitian independen Celios mengirimkan surat permintaan investigasi pada Badan Statistik PBB, yakni United Nations Statistics Division (UNSD) dan United Nations Statistical Commission, untuk mengaudit data pertumbuhan ekonomi Indonesia yang dikeluarkan BPS.
Langkah tersebut diambil karena Celios melihat ada kejanggalan dalam data pertumbuhan ekonomi triwulan-II 2025 yang dikeluarkan BPS.
Menurut Celios, data pertumbuhan ekonomi triwulan-II 2025 yang dirilis oleh BPS menimbulkan indikasi adanya perbedaan dengan kondisi riil perekonomian Indonesia.
Sebagai lembaga pemerintah yang tunduk pada standar statistik internasional, BPS dinilai perlu bebas dari kepentingan politik, transparan dan menjaga integritas data.
“Surat yang dikirimkan ke PBB memuat permintaan untuk meninjau ulang data pertumbuhan ekonomi pada triwulan ke-II 2025 yang sebesar 5,12 persen year-on-year," kata Direktur Eksekutif Celios Bhima Yudhistira dalam keterangan tertulis, Jumat (8/8/2025).
Bhima menyebut Celios telah mencoba melihat ulang seluruh indikator yang disampaikan BPS.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia
Pertumbuhan Ekonomi
Bagaimana Bisa Banyak PHK dan Daya Beli Lemah Tapi Pertumbuhan Ekonomi RI Capai 5,12 Persen? |
---|
Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II 2025 di Level 5,12 Persen Dipengaruhi Faktor Musiman |
---|
Pengamat Optimis Target Pertumbuhan Ekonomi Presiden Terpilih Prabowo Sebesar 8 Persen Tercapai |
---|
VIDEO Pertumbuhan Ekonomi 5,17 Persen, Pengamat Puji Kepemimpinan Airlangga Hartarto di Kabinet |
---|
VIDEO Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di Kuartal II 2023 Tembus 5,17 Persen |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.