Rabu, 24 September 2025

SPBU Swasta Setuju Impor BBM Lewat Pertamina, Bagaimana dengan Harganya?

Bahlil Lahadalia ingin harga BBM yang diimpor Pertamina untuk pengusaha SPBU swasta sama-sama menguntungkan kedua pihak.

Endrapta Pramudhiaz/Tribunnews.com
IMPOR BBM - Menteri ESDM Bahlil Lahadalia di kantor Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Jumat (19/9/2025). Ia mengungkap harga BBM yang diimpor Pertamina untuk pengusaha SPBU swasta harus adil. Dok: Endrapta Pramudhiaz 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia ingin harga BBM yang diimpor Pertamina untuk pengusaha SPBU swasta sama-sama menguntungkan kedua pihak.

Dari hasil rapat yang diadakan Bahlil bersama pengusaha SPBU swasta dan Pertamina, para pengusaha SPBU swasta disebut telah menyetujui berkolaborasi dengan Pertamina dalam memasok BBM.

Pengusaha SPBU swasta setuju mengimpor BBM melalui Pertamina.

Terkait dengan harga, Bahlil menginginkan ini semua dilakukan secara adil, tidak ada pihak yang dirugikan.

"Pemerintah ingin, sekalipun Pertamina yang diberikan tugas, tetapi kami ingin harus adil, enggak boleh ada yang dirugikan," kata Bahlil di kantor Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Jumat (19/9/2025).

Ketua Umum Partai Golkar itu mengungkap transaksi antara Pertamina dan pengusaha SPBU swasta ini akan dilakukan setransparan mungkin.

Dia bilang, transaksi antara kedua pihak ini harus dilakukan cengli atau adil.

"Kita ingin swasta maupun Pertamina harus sama-sama cengli, harus semua terbuka. Ini sudah disetujui juga terjadi open book. Teman-teman dari swasta juga sudah setuju," ujar Bahlil.

Baca juga: Atasi Kekosongan, Bahlil Sebut SPBU Swasta Setuju Impor BBM Lewat Pertamina

Kemudian, ia menyebut agar tidak ada dusta di antara Pertamina dan pengusaha SPBU swasta, akan ada surveyor gabungan.

Surveyor gabungan dari berbagai pihak itu akan melakukan tugas mereka di negara asal BBM impor tersebut.

Jadi, sebelum BBM yang diimpor Pertamina untuk swasta itu dikirim ke Indonesia, mereka akan dicek dulu oleh surveyor gabungan.

"Agar tidak ada dusta di antara kita menyangkut dengan kualitas, juga disepakatkan untuk melakukan dengan joint surveyor," ucap Bahlil.

"Jadi barang belum berangkat, ada surveyor yang sama-sama disetujui di sana untuk dilakukan," sambungnya.

Adapun syarat lain untuk BBM yang diimpor Pertamina untuk pengusaha SPBU swasta ini tidak boleh dicampur atau harus merupakan based fuel.

BBM yang diimpor Pertamina untuk SPBU swasta nantinya akan diolah oleh masing-masing tanki badan usaha swasta sendiri. 

"Itu ibarat bikin teh. Kalau yang awalnya itu Pertamina mau jual sudah jadi teh, tapi sekarang mereka bilang jangan teh katanya. Air panas saja," kata Bahlil.

"Jadi, produknya saja nanti dicampur di masing-masing. Ini juga sudah disetujui, ini solusi," lanjutnya.

Sebagai informasi, Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) swasta seperti Shell, BP, hingga VIVO mengalami kekosongan stok bahan bakar minyak (BBM).

Kondisi ini membuat banyak konsumen mengeluh karena beberapa jenis bahan bakar tidak tersedia, terutama Shell V-Power, BP Ultimate, dan BP 922.

Baca juga: SPBU Swasta Kehabisan Stok, Pakar: Pemerintah Harus Kontrol Impor BBM Demi Ketahanan Energi

Pengajuan impor BBM tambahan dari SPBU swasta sampai saat ini tidak direstui pemerintah karena sudah melebihi kuota impor yang diberikan.

Pemerintah mengaku telah menambah kuota impor BBM untuk SPBU swasta sebesar 10 persen dari total izin impor pada 2024 lalu.

"SPBU swasta sudah diberikan kuota impor 110 persen dibandingkan dengan 2024. Ini biar clear ya. Jadi sangatlah tidak tepat kalau dikatakan kuota impornya tidak kita berikan. Contoh, 2024 si perusahaan A mendapat 1 juta kiloliter. Kemudian, di 2025 contohnya kami memberikan kuota impor 1 juta kiloliter plus 10 persen. Berarti 1 juta 100 kiloliter," kata Menteri ESDM Bahlil Lahadalia di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (15/9/2025).

Menurut Bahlil, jika SPBU swasta masih kekurangan stok BBM tetapi kuota impornya sudah tidak tersedia lagi maka bisa bekerja sama dengan Pertamina dalam pengadaan BBM.

"Mereka bisa melakukan kolaborasi dengan Pertamina. Dan kemarin saya sudah pimpin rapatnya Pertamina dan Wakil Menteri (Wamen) saya juga sudah pimpin rapat," tuturnya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan