Minggu, 21 September 2025

BBM Langka di SPBU Swasta, Prabowo Panggil Bos Pertamina: Katanya Tak Ada Monopoli

BBM langka di SPBU swasta, Prabowo panggil bos Pertamina. Publik tunggu jawaban soal kuota, distribusi, dan kepercayaan.

Penulis: Igman Ibrahim
Tribunnews.com/Igman Ibrahim
SPBU SWASTA – Direktur Utama PT Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, usai bertemu Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta, Jumat (19/9/2025). Pertemuan membahas kelangkaan BBM di SPBU swasta dan kebijakan kuota impor yang dinilai memicu distribusi tak merata. 

Presiden Prabowo Subianto memanggil Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, ke Istana Negara menyusul kelangkaan BBM di sejumlah SPBU swasta. Simon membantah adanya monopoli impor BBM oleh Pertamina dan menyebut distribusi akan segera dibenahi. Ia juga mengakui kepercayaan publik terhadap Pertamina menurun dan menyebut transparansi serta kolaborasi dengan swasta sebagai solusi.

 
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kelangkaan BBM di sejumlah SPBU swasta membuat Presiden RI Prabowo Subianto memanggil Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, ke Istana Negara, Jakarta, Jumat (19/9/2025).

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia juga turut dipanggil oleh Presiden Prabowo.

Pertemuan itu berlangsung di tengah sorotan publik terhadap kebijakan kuota impor dan distribusi bahan bakar yang dinilai tidak merata, khususnya di SPBU swasta.

Simon menegaskan bahwa tidak ada monopoli impor BBM oleh Pertamina. Ia menyebut distribusi tetap dilakukan melalui badan usaha masing-masing, baik Pertamina maupun swasta.

“Tadi Pak Menteri ESDM sudah mengumpulkan semua distributor dari BBM. Ada Pertamina, ada dari badan usaha BBM swasta juga hadir lengkap tadi. Jadi kembali lagi, Pak Menteri ESDM sudah menyampaikan bahwa sekali lagi tidak ada monopoli oleh Pertamina,” ujar Simon di Istana Negara.

Ia menjelaskan bahwa alokasi impor BBM sudah diberikan kepada semua SPBU. Namun, untuk penambahan di luar kuota, pemerintah mendorong kolaborasi dengan Pertamina.

“Kalau impor satu pintu semua alokasi impor akan diberikan ke Pertamina dari awal tahun sampai satu tahun ke depan. Tapi alokasi impor sudah diberikan kepada semua SPBU, Pertamina dan swasta. Ini adalah penambahan yang sudah melewati alokasi itu, diminta untuk berkolaborasi dengan Pertamina,” jelasnya.

Baca juga: Istana Buka Peluang Kementerian BUMN Dilebur ke Danantara: Masih Proses Kajian dan Diskusi

Terkait kekosongan stok di sejumlah SPBU, Simon menyebut distribusi akan segera dibenahi.

“Tentunya kami akan pastikan kembali untuk beberapa SPBU yang ada kosong nanti kita akan segera supaya beroperasi dengan normal,” katanya.

Simon juga menyinggung turunnya kepercayaan publik terhadap Pertamina setelah kasus tata kelola yang mencuat. Ia mengakui bahwa pihaknya harus bekerja keras untuk memulihkan kepercayaan masyarakat.

“Saya juga tentunya merasa dengan rendah hati menyampaikan bahwa dengan adanya kasus ini tentunya juga kepercayaan masyarakat kepada Pertamina menurun. Itu PR besar bagi Pertamina, kita harus kerja keras untuk kembali mendapatkan kepercayaan masyarakat,” ucapnya.

Sebagai jalan tengah, Pertamina dan SPBU swasta sepakat menggunakan base fuel sesuai standar Dirjen Migas.

Base fuel ini nantinya diracik atau ditambahkan aditif sesuai resep masing-masing badan usaha. Dengan demikian kualitas BBM akan semakin bermutu di masyarakat,” ujar Simon.

Ia menegaskan bahwa Pertamina terbuka untuk kolaborasi dengan swasta, baik dalam pengawasan kualitas, harga, maupun transparansi distribusi.

“Kita akan open book supaya transparan dan tentunya kita berharap agar harga di masyarakat tidak ada kenaikan,” pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan