Minggu, 28 September 2025

Nilai Tukar Rupiah

Banyak Tekanan, Nilai Tukar Rupiah Diramal Tembus Rp17.000 per Dolar AS: Upaya Intervensi BI Sia-sia

Spekulasi yang begitu besar di pasar internasional atau NDF disebut membuat BI kewalahan dalam melakukan intervensi.

|
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
NILAI TUKAR RUPIAH - Karyawati menunjukkan mata uang rupiah dan dolar Amerika Serikat di tempat penukaran uang asing di Jakarta. 

“Kalau Tax Amnesty diberlakukan terus setiap berapa tahun, ya udah semuanya akan nyelundupin duit. Jadi Tax Amnesty itu kurang bagus bagi saya,” tegasnya.

Jaga Rupiah

Bank Indonesia  berkomitmen untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, di tengah dinamika pasar keuangan global.

Kepala Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas (DPMA) BI Erwin Gunawan Hutapea mengatakan, BI akan terus berada di pasar untuk menjaga stabilitas nilai tukar dan kecukupan likuiditas rupiah.

"Bank Indonesia berada di pasar untuk memastikan nilai tukar rupiah bergerak sesuai nilai fundamentalnya melalui mekanisme pasar yang berjalan dengan baik," ujar Erwin.

Erwin mengatakan, BI melakukan berbagai langkah stabilisasi termasuk intervensi NDF di pasar off-shore dan intervensi di pasar domestik melalui transaksi spot, DNDF serta pembelian Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder.

Selain itu, BI juga memperkuat kecukupan likuiditas rupiah dengan menyediakan akses likuiditas kepada perbankan.

"Melalui transaksi repo, transaksi fx swap dan pembelian SBN di pasar sekunder, serta lending/financing facility," jelas dia.

 

(Tribunnews/Kontan)

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan