Rabu, 1 Oktober 2025

Tagihan Piutang Adhi Karya Rp2,2 Triliun di Proyek LRT Belum Dibayar, Danantara Turun Tangan

Danantara akan menyelesaikan Rp2,2 triliun piutang PT Adhi Karya (Persero) ke pemerintah di proyek LRT Jabodebek yang belum kunjung dibayar.

HO
PENYELESAIAN PIUTANG - Danantara akan menyelesaikan Rp2,2 triliun piutang PT Adhi Karya (Persero) ke pemerintah di proyek LRT Jabodebek yang belum kunjung dibayar. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Danantara akan menyelesaikan Rp2,2 triliun piutang PT Adhi Karya (Persero) ke pemerintah di proyek LRT Jabodebek yang belum kunjung dibayar.

Chief Operating Officer (COO) Danantara Indonesia Dony Oskaria mengatakan, pihaknya akan mengecek skema pembayaran utang pemerintah tersebut ke Adhi Karya di proyek LRT Jabodebek Tahap I.

Proyek transportasi massal tersebut masih menyisakan utang pemerintah sebesar Rp 2,2 triliun kepada Adhi Karya.

Pembayaran utang tersebut akan dilakukan melalui PT Kereta Api Indonesia (Persero). Menurut dia, skema pembayaran ini harus dilakukan secara tepat dan sesuai prosedur agar tidak membebani keuangan BUMN yang terlibat.

"Nanti akan saya cek polanya, tentunya harusnya skemanya harus proper, harus benar," katanya ketika ditemui di kantor Kemenko Pangan, Jakarta Pusat, Senin (29/9/2025).

Dony menekankan pentingnya menjaga kesehatan keuangan seluruh perusahaan pelat merah yang terlibat dalam proyek ini. "Nanti saya cek untuk yang LRT tadi mengenai Adhi Karya," ujarnya.

Direktur Utama ADHI, Entus Asnawi Mukhson menjelaskan, nilai proyek LRT Jabodebek mencapai Rp 25,5 triliun hingga penyelesaian tahap akhir, namun Adhi Karya baru menerima pembayaran sebesar Rp 23,3 triliun.

"Sehingga memang masih tersisa Rp 2,2 triliun. Proses sekarang ini kami sudah dapat penegasan dari Kementerian Keuangan bahwa pembayarannya itu nanti akan dilakukan melalui KAI," ujarnya dalam Public Expose Live 2025, Senin (8/9/2025). 

Ia menambahkan, skema pembayaran utang tersebut masih dalam kajian. Saat ini proses pelunasan pun masih dalam tahap amandemen sambil menunggu hasil kajian angka-angka komersial.

Baca juga: Kurangi Emisi Karbon, Operasional LRT Jabodebek Kini Sepenuhnya Gunakan Listrik

"Ini sedang dalam proses amendement saat ini. Dan masih menunggu kajian untuk mendapatkan angka-angka komersial yang nanti akan dibahas dengan Kementerian Keuangan juga," kata Entus.

Menurutnya, pencairan piutang tersebut akan memberikan manfaat besar bagi arus kas perusahaan, terutama untuk penyelesaian sejumlah kewajiban keuangan.

"Tentu manfaatnya besar sekali kalau bisa cair ini. Setidaknya kita bisa menyelesaikan beberapa kewajiban-kewajiban yang ada yang di Adhi Karya," ucapnya.

Baca juga: Viral Atap Stasiun Halim Bocor, Adhi Karya Bantah Pernyataan KAI: Tanggung Jawab Bukan di Kami

Pada kesempatan yang sama, Direktur Keuangan Adhi Karya Bani Iqbal menambahkan, piutang Rp 2,2 triliun dari proyek LRT Jabodebek tahap I merupakan piutang terbesar perusahaan saat ini.

Perusahaan berharap penyelesaian piutang tersebut bisa rampung pada akhir tahun ini dengan pembahasan bersama Kementerian Keuangan, BPI Danantara, dan KAI.

"Piutang terbesar saat ini adalah piutang dari LRT, yang masih dalam proses diskusi dengan KAI, Kemenkeu, dan juga Danantara untuk penyelesaiannya. Targetnya bisa selesai secepat-cepatnya akhir tahun ini," jelas Bani.

 

 

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved