Jumat, 10 Oktober 2025

Bos Danantara Sebut Proyek Pengolahan Sampah Jadi Energi Butuh Investasi Rp 91 Triliun

Saat ini, Danantara sedang dalam tahap sosialisasi bersama para kepala daerah mulai dari gubernur, wali kota, dan bupati.

Diaz Tribunnews
SAMPAH JADI ENERGI - Chief Executive Officer (CEO) Danantara Indonesia Rosan Roeslani ketika ditemui di sela-sela acara Indonesia International Sustainability Forum 2025 di Jakarta Selatan, Jumat (10/10/2025). Ia mengungkap proyek Pengolahan Sampah Menjadi Energi atau Waste-to-Energy (WtE) membutuhkan investasi sebesar Rp 91 triliun. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Proyek Pengolahan sampah menjadi energi atau Waste-to-Energy (WtE) membutuhkan investasi sebesar Rp 91 triliun.

Chief Executive Officer (CEO) Danantara Indonesia Rosan Roeslani mengungkap bahwa proyek ini akan dilakukan di 33 kota.

"Total investasinya itu mencapai kurang lebih Rp 91 triliun untuk kurang lebih di 33 kota," katanya ketika ditemui di sela-sela acara Indonesia International Sustainability Forum 2025 di Jakarta Selatan, Jumat (10/10/2025).

Jumlah investasi tersebut disesuaikan dengan kebutuhan pengolahan 1.000 ton sampah per hari di tiap kota.

Baca juga: Danantara Siapkan Reformasi Utang Proyek Kereta Cepat, Tak Hanya Restrukturisasi

Di acara Indonesia International Sustainability Forum 2025 ini, Rosan menyebut sudah ada investor yang menunjukkan minat untuk terlibat.

"Tadi saya disampaikan yang ingin ikut program itu terdaftar sudah mencapai 192 perusahaan untuk program Waste to Energy yang baru saja kita sampaikan ini," ucap Rosan.

Meski proyek ini menyasar 33 kota, tahap awal akan dimulai di 10 kota yang telah lolos asesmen Kementerian Lingkungan Hidup.

Rosan pun menegaskan bahwa tiap kota tidak dibatasi hanya memiliki satu fasilitas pengolahan sampah jadi energi.

Rosan mencontohkan Jakarta yang bisa memiliki tiga hingga empat fasilitas karena volume sampah per harinya yang besar.

"Jakarta ini per harinya itu 8 ribu ton sampah. Sedangkan tumpukan sampahnya itu kalau tidak dilakukan perubahan yang signifikan, itu sudah 55 juta ton. Jadi kalau kita kasih ilustrasi, itu kata Bapak Gubernur, sama dengan 16.500 lapangan bola besarnya," ujar Rosan.

"Saya bertemu langsung dengan Bapak Gubernur dan jajarannya, itu potensi akan minimum 3-4 titik," sambungnya.

Saat ini, Danantara sedang dalam tahap sosialisasi bersama para kepala daerah mulai dari gubernur, wali kota, dan bupati.

Setelah rangkaian sosialisasi, proyek ini rencananya akan diluncurkan pada November di 10 kota awal yang sudah ditentukan.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved