Rabu, 29 Oktober 2025

Pertemuan Menteri di APEC, RI Dorong Hambatan Perdagangan Dihilangkan Agar Pasar Semakin Terhubung

Indonesia mendorong perekonomian RI dalam menerapkan Praktik Regulasi yang Baik atau yang disebut Good Regulatory Practices (GRP).

Kemendag
RI DI APEC - Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti saat menghadiri Pertemuan Tingkat Menteri Reformasi Struktural Asia-PacificEconomic Cooperation (APEC) Structural Reform Ministerial Meeting (SRMM) di Incheon, Korea Selatan, Rabu (22/10/2025). Pemerintah Indonesia mendorong penghapusan hambatan perdagangan antarnegara yang dianggap tidak perlu, agar konektivitas pasar dapat semakin meningkat. 
Ringkasan Berita:
  • Indonesia mendorong perekonomian RI dalam menerapkan Praktik Regulasi yang Baik atau yang disebut Good Regulatory Practices (GRP).
  • Transformasi digital di seluruh kawasan danĀ  mengkaji potensi teknologi yang sedang berkembang.
  • Indonesia menekankan pentingnya tata kelola regulasi yang adaptif dan fleksibel.

Ā 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Indonesia mendorong penghapusan hambatan perdagangan antarnegara yang dianggap tidak perlu, agar konektivitas pasar dapat semakin terhubung.

Hal itu disampaikan Wakil Menteri Perdagangan RI Dyah Roro Esti saat menghadiri Pertemuan Tingkat Menteri Reformasi Struktural Asia-PacificEconomic Cooperation (APEC) Structural Reform Ministerial Meeting (SRMM) di Incheon, Korea Selatan, Rabu (22/10/2025).

Adapun Roro hadir dalam rangka mewakili Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Dalam pertemuan tersebut, Roro menegaskan komitmen Indonesia untuk mendorong perekonomian RI dalam menerapkan Praktik Regulasi yang Baik atau yang disebut Good Regulatory Practices (GRP).

Baca juga: Presiden Prabowo Dijadwalkan Hadiri KTT ASEAN dan APEC, Bakal Kembali Bertemu Donald Trump

Penerapan regulasi yang baik diperlukan agar memastikan regulasi yang transparan, efisien, dan dapat diprediksi melalui implementasi cetak biru GRP.

"Kami menekankan pentingnya tata kelola regulasi yang adaptif dan fleksibel agar dapat secara efektif mengimbangi inovasi yang pesat," kata Roro dalam keterangan tertulis, dikutip Sabtu (25/10/2025).

"Kami turut mendorong perekonomian untuk menjalin kerja sama regulasi internasional, menghilangkan hambatan yang tidak perlu guna mendorong pasar yang lebih terhubung, dan berupaya meningkatkan interoperabilitas regulasi dengan menggunakan standar internasional untuk menyelaraskan regulasi jika diperlukan," jelasnya.

Ia pun mengapresiasi kontribusi inisiatif Kemudahan Berbisnis atau Ease of Doing Business (EoDB) APEC dalam mengatasi hambatan perdagangan dan mendorong pertumbuhan ekonomi melalui fungsi pasar yang efisien.

Politikus Partai Golkar itu menyambut baik keberhasilan dari implementasi Rencana Aksi EoDB APEC Ke-3 dan mendukung Rencana Aksi EoDB APEC Ke-4 pada periode tahun 2026–2035.

Ia memastikan akan berupaya bersama untuk mencapai target APEC secara keseluruhan, yaitu peningkatan sebesar 20 persen di lima area prioritas yang telah diperbarui pada 2035.

Lima area prioritas APEC tersebut di antaranya perdagangan dan investasi, inovasi dan digitalisasi, pertumbuhan yang kuat seimbang, aman, berkelanjutan, dan inklusif, kemudian Kerja sama teknis dan ekonomi atau Economic and Technical Cooperation (ECOTECH), terakhir Bogor Goals.

Dorong Transformasi Digital

Roro turut mendorong transformasi digital di seluruh kawasan dan juga turut mengkaji potensi teknologi yang sedang berkembang.

Contohnya seperti kecerdasan buatan (AI), mendorong ekosistem digital yang aman dan andal serta menjembatani kesenjangan digital, dan mengembangkan kerangka kerja yang mendukung.

"Kami juga akan berupaya memperkuat pengembangan keterampilan, mendorong infrastruktur yang tangguh, dan meningkatkan akses keuangan," kata Roro.

Pemerintah RI pun disebut menyambut baik topik Laporan Kebijakan Ekonomi APEC 2026 (AEPR) - Reformasi Struktural dan Transformasi Digital Berbasis AI.

Topik tersebut dinilia memungkinkan berbagi praktik terbaik dan untuk meningkatkan reformasi struktural dan memanfaatkan transformasi digital.

Dalam pertemuan tersebut, turut membahas mengenai pentingnya peningkatan akses terhadap layanan dasar seperti pendidikan dan pelatihan, layanan kesehatan, serta dukungan terhadap usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sebagai tulang punggung perekonomian.

Selain itu, APEC berkomitmen memperkuat jaring pengamansosial untuk melindungi masyarakat dari dampak perubahanekonomi dan sosial, termasuk akibat kehilangan pekerjaan, disabilitas, atau transisi usia kerja.

Terakhir, Roro berterima kasih atas penyelenggaraan Pertemuan Tingkat Menteri Reformasi Struktural Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) Structural Reform Ministerial Meeting (SRMM) yang diadakan di Korea Selatan dan menantikan pertemuan APEC di tahun berikutnya.

"Kami berterima kasih kepada Republik Korea atas kesediaannya untuk menyelenggarakan Pertemuan Tingkat Menteri Reformasi Struktural APEC 2025 dan menantikan Pertemuan Tingkat Menteri kami berikutnya pada tahun 2030," ujar Roro.

Pertemuan SRMM ke-4 ini dipimpin oleh Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Ekonomi dan Keuangan Korea Selatan Koo Yun Cheol. Adapun APEC 2025 mengusung tema ā€œBuilding a Sustainable Tomorrow: Connect, Innovate, Prosperā€.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved