Pemprov Sulteng dan Anak Usaha Telkom Garap Wilayah Blank Spot di Sulawesi Tengah
Pemprov Sulteng dan Telkomsat meneken MoU untuk mengatasi titik blank spot atau wilayah minim sinyal di seluruh Sulawesi Tengah.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah dan PT Telkom Satelit Indonesia (Telkomsat), anak usaha Telkom, meneken nota kesepahaman (MoU) percepatan transformasi digital dan pemerataan konektivitas.
Penandatanganan MoU kedua pihak dilakukan pada 21 Oktober 2025 dan akan dijalankan melalui program Berani Berdering untuk mengatasi titik blank spot atau wilayah minim sinyal di seluruh Sulawesi Tengah.
Untuk merealisasikan program ini di lapangan, Pemprov Sulawesi Tengah menunjuk Diskominfosantik bersama Bappeda sebagai leading sector termasuk untuk pemanfaatan data digital dan penguatan tata kelola layanan publik berbasis teknologi.
Direktur Utama Telkomsat Lukman Hakim Abd Rauf menyampaikan apresiasi atas komitmen Pemprov Sulteng dalam memperluas akses digital bagi masyarakat. Menurutnya, Sulawesi Tengah termasuk daerah yang progresif dalam mendorong transformasi digital.
“Telkomsat siap mendukung visi tersebut melalui teknologi satelit yang mampu menjangkau seluruh daratan dan perairan Indonesia, bahkan sebagian wilayah negara tetangga,” kata Lukman dikutip Rabu (29/10/2025).
Ia menambahkan, masih banyak wilayah di Indonesia yang tergolong minim sinyal atau blank spot. Karena itu, teknologi satelit menjadi kunci dalam pemerataan akses informasi dan layanan digital hingga ke pelosok negeri.
Sementara itu, Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, menyambut positif sinergi ini. Ia menilai keterbatasan akses informasi dan komunikasi menjadi penghambat utama pemerataan pembangunan dan pelayanan publik.
“Transformasi digital akan memperkuat berbagai program unggulan Pemprov Sulteng, seperti Berani Cerdas, Berani Sehat, Berani Makmur, Berani Harmoni, dan Berani Tanggap. Semua itu hanya bisa berjalan maksimal jika didukung sistem komunikasi dan data yang terintegrasi,” ujarnya.
Baca juga: Komdigi: Konektivitas Digital Sudah Capai 97 Persen, Penetrasi Internet 80 Persen
Di kerjasama ini Telkomsat dan Pemprov Sulteng menargetkan percepatan penuntasan titik blank spot, peningkatan kualitas akses internet di sektor pendidikan dan kesehatan, pengembangan kampung nelayan digital, hingga layanan konektivitas berbasis komunitas yang berkelanjutan.
Baca juga: 12.345 Desa dan Kelurahan Masih Blank Spot, Belum Terjangkau Jaringan 4G
Telkomsat sendiri optimistis, kerjasama ini tidak hanya akan memperluas jangkauan internet, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru, memperkuat layanan publik digital, dan mendorong terciptanya inklusi digital berkelanjutan di Sulawesi Tengah.
Teknologi Non-Terestrial NTN-D2D
Terkait dengan agregat menghilangkan blank spot di sejumlah wilayah terpencil di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Digital (kemkomdigi) tengah mengkaji potensi penerapan teknologi Non-Terrestrial Network Direct-to-Device (NTN-D2D).
Upaya ini diharapkan bisa mempercepat pemerataan konektivitas digital di wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T).
Mengutip keterangan pers tertulis Komdigi, kajian tersebut disusun oleh Direktorat Penataan Spektrum Frekuensi Radio, Orbit Satelit, dan Standardisasi Infrastruktur Digital, Direktorat Jenderal Infrastruktur Digital Komdigi.
Melalui dokumen Call for Information (CFI), Komdigi membuka konsultasi publik untuk menghimpun pandangan, data, dan praktik terbaik dari berbagai pemangku kepentingan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.