Rapat Kerja SKK Migas Bahas Sinergi Pengamanan Berbasis Teknologi dan Masyarakat
SKK Migas menyelenggarakan Rapat Kerja Pengamanan Hulu Migas 2025 pada 28–29 Oktober di Bogor, Jawa Barat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — SKK Migas menyelenggarakan Rapat Kerja Pengamanan Hulu Migas 2025 pada 28–29 Oktober di Bogor, Jawa Barat.
Forum untuk merumuskan arah kebijakan bersama dalam membangun Grand Design Pengamanan Hulu Migas 2025–2030 yang melibatkan pemerintah, aparat keamanan dan sektor swasta
Tema yang diangkat adalah “Transformasi Pengamanan Hulu Migas: Grand Design Pengamanan Hulu Migas Melalui Sinergi Teknologi, Pemberdayaan Masyarakat, Intelijen, dan Sustainability untuk Ketahanan Energi Nasional.”
Baca juga: Ada Badan Baru Pengganti SKK Migas di Naskah Revisi UU Migas
Direktur Operasional PT Sinar Prapanca Mayjen TNI (Purn) Ujang Martenis, menjadi salah satu narasumber dan membawakan paparan berjudul “Peran Pemberdayaan Masyarakat dalam Sustainability untuk Ketahanan Energi Nasional.”
Dia menekankan keberhasilan pengamanan sektor migas tidak hanya bergantung pada teknologi dan sistem, tetapi juga pada partisipasi aktif masyarakat di sekitar wilayah operasi.
“Pemberdayaan masyarakat merupakan bagian penting dari sistem keamanan berkelanjutan. Ketika masyarakat dilibatkan dan diberdayakan, mereka akan menjadi mitra strategis dalam menjaga stabilitas dan ketahanan energi nasional,” ujar Ujang Martenis dalam paparannya.
Dia menambahkan, pihaknya berkomitmen mendukung inisiatif SKK Migas untuk membangun sistem pengamanan hulu migas yang modern, inklusif, dan berorientasi pada keberlanjutan.
Baca juga: SKK Migas Ungkap Penurunan Pasokan Gas Akibat Kebakaran di Subang dan Pemeliharaan di Medco
Kinerja Tumbuh hingga 20 Persen
Ujang menambahkan, pihaknya terus mendorong integrasi antara teknologi, intelijen, dan pemberdayaan masyarakat sebagai bagian dari strategi pengamanan menyeluruh untuk sektor energi nasional.
Dipaparkan, menilik dari kinerja PT Sinar Prapanca, penjualan perusahaan tahun 2025 tumbuh 15 hingga 20 persen, dengan fokus pada perluasan klien di sektor migas, energi, dan infrastruktur strategis.
Tahun 2026, pendapatan perusahaan diproyeksikan tumbuh 25 sampai 30 persen melalui ekspansi layanan berbasis teknologi (CCTV AI Integration, Drone Patrol, Command Center System) dan peningkatan efisiensi operasional.
"Target ini sejalan dengan visi perusahaan untuk menjadi penyedia jasa keamanan terdepan di Indonesia yang menggabungkan profesionalisme personel dengan teknologi modern," ungkap Ujang Martenis.
| Ada Badan Baru Pengganti SKK Migas di Naskah Revisi UU Migas |   | 
|---|
| Ketahanan Energi Terancam, Peremajaan Kilang Minyak Nasional Mendesak Dilakukan |   | 
|---|
| Cek Enda: Peningkatan Investasi Hulu Migas Momentum Perkuat TKDN dan Dukung Ekonomi Daerah Penghasil |   | 
|---|
| Investasi Sektor Hulu Migas Rp148 Triliun Per Agustus 2025 |   | 
|---|
| Pertamina NRE Dukung Ketahanan Energi dengan EBT dan Pengelolaan Transisi Energi yang Efisien |   | 
|---|
 
							 
							 
							 
			 
				
			 
    
                         
    
                         
    
                         
	
						        	 
	
						        	 
	
						        	 
	
						        	 
	
						        	 
											 
											 
											 
											 
											
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.