Pupuk Kaltim dan Rekind Bangun Pabrik Soda Ash Pertama di Tanah Air

Ringkasan Berita:

• Pupuk Kaltim dan Rekind resmi memulai pembangunan pabrik soda ash pertama di Indonesia di Bontang, Kalimantan Timur. 
• Pabrik berkapasitas 300.000 ton per tahun dan akan memanfaatkan emisi CO₂ dari produksi amonia, untuk menghemat devisa hingga Rp1 triliun per tahun.
• Proyek ramah lingkungan ini menjadi tonggak hilirisasi industri kimia nasional serta langkah menuju target Net Zero Emission 2060.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pupuk Indonesia (Persero) melalui anak usahanya, PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) bersama PT Rekayasa Industri (Rekind), resmi memulai pembangunan pabrik soda ash pertama di Indonesia. 

Pembangunan ini ditandai dengan seremoni peletakan tiang pancang di kawasan Kaltim Industrial Estate (KIE), Bontang, Kalimantan Timur.

Hadir dalam kegiatan tersebut jajaran direksi dan komisaris Pupuk Indonesia Group, perwakilan Danantara Asset Management, serta pejabat pemerintah daerah.

Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi mengatakan, proyek ini menjadi tonggak penting dalam hilirisasi industri kimia nasional sekaligus wujud transformasi menuju industri rendah emisi.

“Pagi ini kita menyaksikan sejarah baru industri nasional melalui groundbreaking pabrik soda ash pertama di Indonesia. Proyek ini sejalan dengan visi hilirisasi dan kemandirian industri yang dicanangkan pemerintah,” ujarnya dikutip Senin (3/11/2025).

Rahmad menjelaskan, pembangunan pabrik soda ash memanfaatkan karbon dioksida (CO₂) hasil samping dari fasilitas produksi amonia yang sudah ada.

Produk soda ash akan digunakan dalam berbagai sektor industri seperti kaca, deterjen, makanan, pulp and paper, serta keramik.

Dengan kapasitas produksi 300.000 metrik ton per tahun, pabrik ini diharapkan mampu memenuhi sekitar 30 persen kebutuhan soda ash nasional yang selama ini bergantung pada impor.

Proyek ini juga diperkirakan dapat menghemat devisa hingga Rp1 triliun per tahun dari substitusi impor soda ash dan Rp250 miliar dari produk sampingan berupa amonium klorida.

Direktur Utama Pupuk Kaltim, Gusrizal, menambahkan pembangunan pabrik dilakukan dengan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dan ekonomi sirkular.

Baca juga: Pupuk Kaltim Bakal Bangun Pabrik Soda Ash Pertama di Indonesia, Groundbreaking Kuartal I 2025

“Emisi CO₂ dari pabrik eksisting akan dimanfaatkan kembali sebagai bahan baku produksi soda ash. Kami memastikan seluruh proses pembangunan sesuai standar keselamatan dan mutu terbaik,” katanya.

Pabrik ini juga diharapkan berkontribusi terhadap target Net Zero Emission (NZE) 2060, karena dapat menyerap sekitar 174.000 ton CO₂ per tahun untuk diolah menjadi produk bernilai tambah.

Selain mendukung transisi menuju industri hijau, proyek ini diharapkan memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat lokal melalui penyerapan tenaga kerja, pelibatan industri pendukung, serta pemberdayaan UMKM di sekitar kawasan industri.

Baca juga: Pembangunan Pabrik Soda Ash Pertama di Indonesia Mulai Digarap, Ketergantungan Impor Bisa Ditekan

Senior Director Danantara Asset Management, Bhimo Aryanto, menyebut proyek ini tidak hanya investasi bisnis, tetapi juga investasi masa depan bangsa.

“Pupuk Indonesia Group terus berinovasi dalam membangun industri efisien dan berkelanjutan. Kami ingin proyek ini menjadi benchmark baru bagi industri kimia hijau Indonesia,” ujarnya.

Pupuk Indonesia menegaskan, pembangunan pabrik soda ash menjadi langkah strategis untuk memperkuat ketahanan industri nasional, sekaligus mendukung kemandirian ekonomi melalui pengurangan impor bahan kimia dasar.