Anak Usaha Garuda Dapat Lahan di Bandara Soekarno-Hatta dari Angkasa Pura Senilai Rp5,6 Triliun
Lahan tersebut mencakup area operasional utama Hanggar 1 hingga Hanggar 4 dengan nilai mencapai Rp 5,66 triliun
Ringkasan Berita:
- Lahan mencakup area operasional utama Hanggar 1 hingga Hanggar 4.
- Aset strategis ini menjadi bagian vital dari kegiatan perawatan pesawat GMFI.
- Posisi ekuitas GMFI diproyeksikan berbalik positif jadi 102,87 juta dolar AS.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI), anak perusahaan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, memperoleh penyertaan modal dalam bentuk non-tunai (inbreng) dari PT Angkasa Pura Indonesia (API).
Penyertaan tersebut berupa lahan seluas 972.123 meter persegi yang berlokasi di area Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan dilakukan melalui aksi korporasi berupa Penambahan Modal dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD).
Lahan tersebut mencakup area operasional utama Hanggar 1 hingga Hanggar 4 dengan nilai mencapai Rp 5,66 triliun dan kemudian diikuti oleh transaksi Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD).
Menurut Direktur Utama GMFI Andi Fahrurrozi, aset strategis ini menjadi bagian vital dari kegiatan perawatan pesawat GMFI dan yang juga akan resmi menjadi aset Perseroan untuk memperkuat basis operasional dan nilai perusahaan.
Baca juga: GMF Aero Asia Tak Bagikan Dividen Tahun Buku 2023, Ini Alasannya
Langkah korporasi ini menjadi bagian strategis dari upaya penguatan struktur permodalan dan fundamental keuangan GMFI.
Posisi ekuitas GMFI kini diproyeksikan berbalik positif dari sebelumnya minus 248,99 juta dolar Amerika Serikat (AS) menjadi positif 102,87 juta dolar AS.
"Perubahan ini menandai struktur permodalan yang semakin solid dan sehat, sekaligus membuka ruang pertumbuhan yang lebih berkelanjutan bagi Perseroan," kata Andi dalam keterangan tertulis, dikutip Sabtu (25/10/2025).
Penyertaan modal dari API ini merupakan bagian dari program restrukturisasi Garuda Indonesia yang sebelumnya telah disetujui oleh Pemerintah.
Selain itu, ini juga upaya penegasan integrasi strategis antara GMFI dan ekosistem aviasi nasional di bawah naungan API.
Langkah ini dinilai merupakan fase penting dari transformasi menyeluruh GMFI.
“Aksi korporasi ini bukan sekadar langkah finansial, tetapi pondasi strategis agar GMFI dapat bergerak lebih lincah dan berkelanjutan," ujar Andi.
"Dengan memiliki aset strategis dan struktur permodalan yang lebih kuat, GMFI siap memperluas kapasitas bisnis, memperkuat kemandirian operasional, serta memperkokoh posisinya sebagai MRO terintegrasi yang andal di tingkat global,” sambungnya.
Dana hasil Penambahan Modal dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) akan dimanfaatkan sebagai modal kerja untuk mendukung kegiatan operasional
Lalu juga untuk memastikan standar keselamatan dan kualitas layanan tetap terjaga, serta memperkuat kepercayaan pelanggan.
| Popularitas iPhone 17 Angkat Saham Apple, Cetak Rekor Tertinggi Dalam Sejarah |
|
|---|
| Saham BBCA Makin Perkasa, Masih Layak Dikejar atau Tidak? Berikut Target Harga dari 3 Sekuritas |
|
|---|
| Bandara Syamsudin Noor Resmi Layani Penerbangan Internasional |
|
|---|
| Tingginya Minat Masyarakat Terhadap iPhone 17 Jadi Katalis Positif ke Emiten Ini |
|
|---|
| Sosok 4 Polisi Dipatsus Buntut Salah Tangkap Ketua NasDem Sumut, 1 Berpangkat Perwira |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.