Harga Emas Picu Inflasi Oktober, Menko Airlangga: Efek Pembentukan Bullion Bank
meningkatnya pembelian emas oleh masyarakat menandakan masyarakat kini mulai berinvestasi pada aset yang lebih berkualitas.
Ringkasan Berita:
- Kenaikan harga emas batangan dan emas perhiasan menjadi salah satu pemicu inflasi Oktober 2025.
- Bullion Bank, lembaga keuangan yang melayani transaksi logam mulia, termasuk emas batangan, juga menjadi pemicu inflasi Oktober.
- Meningkatnya pembelian emas oleh masyarakat menandakan masyarakat kini mulai berinvestasi pada aset yang lebih berkualitas.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut, kenaikan harga emas batangan dan emas erhiasan menjadi salah satu pendorong inflasi Oktober 2025.
Kenaikan ini sebagai efek dari pembentukan Bullion Bank, lembaga keuangan yang melayani transaksi logam mulia, termasuk emas batangan.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) inflasi bulan Oktober sebesar 0,28 persen, sedangkan inflasi tahun ke tahun (year on year) sebesar 2,86 persen.
Menko Airlangga menilai, inflasi ini masih kategori sehat dan menunjukkan tren positif. Ia menyebut meningkatnya pembelian emas oleh masyarakat menandakan masyarakat kini mulai berinvestasi pada aset yang lebih berkualitas.
"Kita lihat inflasi 2,86 persen, memang salah satu yang naik adalah terkait dengan pembelian emas," kata Airlangga Hartarto di acara CEO Insight, rangkaian menuju 16th Kompas100 CEO Forum powered by PLN, Selasa (4/11/2025).
"Jadi ini suatu hal relatif positif karena masyarakat sudah bisa mencari aset-aset berkualitas. Dan ini tentu efek dari pembentukan Bullion Bank," imbuhnya menegaskan.
Namun, Airlangga juga menyoroti adanya gangguan pasokan emas akibat terganggunya produksi di tambang Freeport. Kondisi ini membuat harga emas global melonjak ke posisi tertinggi sepanjang masa.
"Nah, sebetulnya ini yang men-drive (memicu) salah satu harga emas naik all time high karena supply dan demandnya tidak berimbang. Dan saya monitor sudah mulai produksi ini harapannya bisa lebih baik," tegas Airlangga.
Pada Oktober 2025 terjadi inflasi sebesar 2,86 persen atau terjadi kenaikan indeks harga konsumen dari 106,01 pada Oktober 2024 menjadi 109,04 pada Oktober 2025.
Berdasarkan kelompok pengeluaran inflasi tahuna, ini utamanya didorong oleh kelompok makanan minuman dan tembakau yang mengalami inflasi sebesar 4,99 persen dan memberikan andil inflasi sebesar 1,43 persen.
Baca juga: Harga Emas di Pegadaian 3 November 2025: Galeri24 Rp 2.396.000 per Gram, UBS Rp 2.398.000 per Gram
"Komoditas dengan andil inflasi terbesar pada kelompok ini adalah cabai merah, komoditas lain di luar kelompok makanan minuman dan tembakau yang juga memberikan andil inflasi dominan adalah emas perhiasan," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Pudji Ismartini dalam Rilis BPS, Senin (3/11/2025).
Pudji menjelaskan, seluruh komponen mengalami inflasi secara tahunan. Komponen inti mengalami inflasi tahunan sebesar 2,36 persen dan komponen ini memberikan andil inflasi terbesar yaitu dengan andil inflasi sebesar 1,52 persen.
Baca juga: Harga Emas Antam Hari Ini, 4 November 2025: Naik Tipis, Jadi Rp2.286.000 per Gram
Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi pada komponen inti ini antara lain emas perhiasan, minyak goreng dan kopi bubuk,
Untuk komponen harga diatur pemerintah mengalami inflasi tahunan sebesar 1,45 persen, komponen ini memberikan andil inflasi sebesar 0,29 persen. Kemudian komponen harga bergejolak mengalami inflasi sebesar 6,59 persen dengan andil inflasi sebesar 1,05 persen.
| Menko Airlangga Terima Kunjungan Hyundai Group, Bahas Investasi hingga Proyek Mobil Nasional |
|
|---|
| Harga Emas Antam Hari Ini, 31 Oktober 2025: Melonjak Rp42.000, Jadi Rp2.305.000 per Gram |
|
|---|
| Harga Emas Antam Hari Ini, 30 Oktober 2025: Turun Tipis Rp4.000, Jadi Rp2.263.000 per Gram |
|
|---|
| Airlangga Sebut Pemerintah Siapkan Diskon Pajak Hingga Rp600 Ribu untuk Karyawan Restoran |
|
|---|
| Harga Emas Antam Hari Ini, 29 Oktober 2025: Turun Lagi hingga Rp15.000, Jadi Rp 2.267.000 per Gram |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.