BTN Klaim Dana SAL Sudah Terserap Lebih dari 93 Persen
BTN menyalurkan penempatan dana pemerintah sebesar Rp 23,28 triliun hingga 31 Oktober 2025, atau 93 persen dari total dana SAL
Ringkasan Berita:
- BTN mendapatkan Rp 25 triliun dari total Rp 200 triliun yang dipindahkan Kementerian Keuangan dari Bank Indonesia ke bank-bank Himbara dan BSI
- BTN menyalurkan penempatan dana pemerintah sebesar Rp 23,28 triliun hingga 31 Oktober 2025
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menyalurkan penempatan dana pemerintah sebesar Rp 23,28 triliun hingga 31 Oktober 2025, atau 93 persen dari total dana Saldo Anggaran Lebih (SAL) sebesar Rp 25 triliun yang ditempatkan di perseroan.
Pencapaian ini sesuai dengan proyeksi yang telah disebutkan BTN sebelumnya bahwa penempatan dana pemerintah akan terserap habis sebelum pertengahan November 2025.
Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan, penyaluran penempatan dana pemerintah atau Penempatan Uang Negara (PUN) dari Dana Sisa Anggaran Lebih (SAL) yang ada di Bank Indonesia (BI) tersebut sesuai dengan pipeline kredit yang tersedia di BTN yang siap disalurkan sesuai dengan jadwalnya.
Baca juga: Kata Banggar DPR Soal Purbaya Minta Kementerian dan Pemda Habiskan Anggaran: Selama Ini Selalu Habis
“Hingga akhir bulan Oktober 2025, dari dana Rp 25 triliun sudah disalurkan BTN lebih dari Rp 23 triliun atau tembus 93 persen. Kami yakni sebelum pertengahan November, penyerapan Rp 25 triliun dana pemerintah sudah selesai seluruhnya,” ujar Nixon dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat (7/11/2025).
Data BTN menunjukkan, dari total penyaluran sebesar Rp 23,28 triliun per 31 Oktober 2025, tersebar ke berbagai sektor strategis terutama sektor perumahan baik ke developer maupun KPR.
Nixon menjelaskan, debitur korporasi BTN mayoritas terkait dengan sektor perumahan, yaitu para developer, perusahaan properti dan kontraktor, serta sektor-sektor lainnya di sekitar sektor perumahan, yaitu kesehatan, pendidikan, perdagangan dan manufaktur, hingga pemerintahan.
“Pertumbuhan di segmen korporasi ini belakangan meningkat seiring dengan upaya BTN menjalin kemitraan dengan berbagai pemangku kepentingan untuk mengembangkan ekosistem perumahan nasional,” jelasnya.
Baca juga: Genjot Dana Murah, BTN Resmi Luncurkan Tabungan BTN-HKBP
Dengan pencapaian tersebut, BTN berhasil menyalurkan penempatan dana pemerintah lebih cepat dari yang dijadwalkan secara resmi oleh Kementerian Keuangan yaitu hingga Desember 2025. Dalam skema pemerintah, BTN mendapatkan Rp 25 triliun dari total Rp 200 triliun yang dipindahkan Kementerian Keuangan dari Bank Indonesia ke bank-bank Himbara dan BSI.
Dorong Likuiditas
Sebelumnya, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadawa menyampaikan bahwa penempatan SAL sebesar Rp 200 triliun di Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) membuat likuiditas perekonomian meningkat.
“Penempatan kas pemerintah Rp200 triliun sebagai cash management turut meningkatkan likuiditas perekonomian,” kata Purbaya.
Hal itu dibuktikan dengan pertumbuhan uang primer (M0) sebesar 13,2 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), ujar dia.
Likuiditas perekonomian juga meningkat sejalan dengan kebijakan moneter longgar dan ekspansi likuiditas, dengan pertumbuhan uang beredar dalam arti luas (M2) mencapai 8,0 persen (yoy) pada September 2025, lebih tinggi dibandingkan 6,5 persen (yoy) pada Juni 2025.
| Jual Baju Bekas Impor Dilarang, Pemerintah Siapkan Produk Lokal untuk Pedagang Thrifting |
|
|---|
| Kata Banggar DPR Soal Purbaya Minta Kementerian dan Pemda Habiskan Anggaran: Selama Ini Selalu Habis |
|
|---|
| Menkeu Tahan Kenaikan Cukai, Ketua Komisi X DPR: Ada 6 Juta Pekerja yang Akan Terselamatkan |
|
|---|
| Asosiasi Garment dan Textile Indonesia Sambangi Kantor Menkeu Purbaya, Ini yang Dibahas |
|
|---|
| Audiensi dengan Purbaya, Asosiasi Garmen dan Tekstil Usul Roadmap Penguatan Daya Saing |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.