Produk Kosmetik dan Obat Indonesia Makin Diminati Pasar Luar Negeri
Kinerja industri kimia, farmasi dan obat tradisional menguat signifikan dan pada triwulan III 2025 sektor ini tumbuh 11,65 persen.
Di sektor farmasi, sejumlah perusahaan nasional mencatatkan penetrasi pasar yang semakin luas.
PT Darya-Varia Laboratoria Tbk mengirimkan produk obat dan suplemennya ke Filipina, Hong Kong dan Uni Emirat Arab.
PT Indofarma Tbk mengekspor 6 produk obat ke Afghanistan, tiga produk ke Singapura, serta dua produk ke Kamboja. PT Phapros turut memperluas jangkauan ekspornya ke Timor Leste, Peru dan Kamboja.
Perusahaan besar seperti Dexa Group bahkan memiliki jaringan ekspor yang jauh lebih luas, mencakup Asia Tenggara (Filipina, Myanmar), Eropa (Inggris, Belanda, Polandia), Amerika (AS, Kanada) dan Afrika (Nigeria).
PT Konimex juga berperan besar dengan ekspor produk obat dan suplemen ke Malaysia, Brunei Darussalam, Vietnam, Kamboja, China, Jepang, Arab Saudi, hingga Kanada.
Tak hanya produk jadi, bahan baku lokal juga mampu menunjukkan daya saing tinggi. PT Setia Kawan Abadi mengekspor produk herbal seperti Golden Koffie dan Go-Slim ke Nigeria, serta Pinoy Jamu Booster dan Integra ke Filipina.
PT Sinkona Indonesia Lestari turut memperkuat posisi Indonesia sebagai produsen bahan baku kosmetik dunia melalui ekspor minyak atsiri, termasuk minyak nilam, sereh wangi dan pala ke berbagai negara.
| Kepala BPOM Larang Influencer Beri Label Approved pada Produk Kosmetik |
|
|---|
| Breaking News: Eks Dirut PT Indofarma Arief Pramuhanto Jadi Tersangka Korupsi Pengelolaan Keuangan |
|
|---|
| Menperin Ingin Gap Konsumsi Per Kapita Diisi Produk Lokal |
|
|---|
| Kejaksaan Agung Cermati Laporan Investigasi BPK tentang PT Indofarma |
|
|---|
| Ciri-ciri Kulit dan Wajah yang Terkena Merkuri |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.