RI Bisa Jadi Pusat Standar Halal Dunia, BPJPH Ingin Dirikan Dewan Halal Internasional
Indonesia berpeluang besar untuk menjadi pusat ekosistem halal dunia dengan didukung penduduk muslim terbesar di dunia mencapai hampir 245 juta orang.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia dengan penduduk muslim terbesar di dunia mencapai hampir 245 juta orang menjadi peluang besar untuk menjadi pusat ekosistem halal dunia.
Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Ahmad Haikal Hasan mengatakan, Indonesia kini sudah menjadi rujukan banyak negara dalam pengembangan ekosistem halal.
"Saya katakan hari ini kita sudah menjadi pusat halal dunia, karena mereka (negara lain) semua mengundang dan minta informasi dari kita dan cuma kita," tutur Haikal dalam Rakornas Kadin Indonesia Bidang Sosial di Kantor Kadin Indonesia, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (17/11/2025).
Haikal mengungkap, sejumlah negara secara aktif meminta Indonesia berbagi pengalaman terkait sistem jaminan produk halal. Haikal dijadwalkan menghadiri forum halal internasional di Johannesburg, Afrika Selatan.
"Hari ini, seharusnya saya berada di Johannesburg, Afrika Selatan, untuk bicara soal ini (halal) dan saya sudah bicara untuk sambutan. Kita akan membentuk yang namanya International Halal Council (Dewan Halal Internasional)," ucapnya.
Haikal menyampaikan, Indonesia tengah mengupayakan agar ditunjuk sebagai Presiden International Halal Council. Langkah ini dinilai strategis untuk menempatkan Indonesia sebagai pengarah standar halal global.
"Mudah-mudahan kita ditunjuk sebagai Presiden International Halal Council supaya kita punya standar halal dunia yang bermula dari Indonesia," imbuhnya.
Indonesia saat ini berada di posisi ketiga dalam indeks ekosistem halal dunia versi State of the Global Islamic Economy Report (SGIER) 2024/2025.
Meski memiliki populasi muslim terbesar di dunia, Indonesia masih berada di bawah Malaysia dan Arab Saudi dalam pengembangan industri halalnya.
Oleh karena itu, pembentukan badan standar halal internasional dipandang sebagai percepatan untuk mengangkat posisi Indonesia di panggung global.
Baca juga: Pemerintah Siapkan Calon Pendamping Sertifikasi Halal UMKM Perikanan
Haikal menilai sudah saatnya industri halal memiliki standar global seperti ISO. Ia memberikan contoh bagaimana standar manajemen mutu dan lingkungan memiliki klasifikasi numerik yang dipakai secara universal.
"Kalau ISO adalah sebuah standar untuk manajemen. ISO 9002 untuk manajemen mutu. ISO 14000 untuk lingkungan dan sebagainya. Kenapa enggak kita mulai dengan halal? Misal Halal 99000 untuk food gitu kan. 99001 untuk beverage, untuk kosmetik, untuk alat-alat farmasi, untuk medicine dan seterusnya," jelasnya.
Baca juga: Kemenperin Optimistis Industri Mamin Kuasai Produk Halal di Pasar Global
Menurutnya, keberadaan standar halal yang terintegrasi akan memberikan kepastian bagi pelaku industri dan memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok halal dunia.
Selain itu, Indonesia memiliki kapasitas dan momentum untuk menjadi pusat rujukan halal dunia. Ia menilai dukungan ekosistem nasional, serta permintaan global yang terus meningkat menjadi kekuatan utama Indonesia dalam mendorong standar halal internasional.
"Kita akan lakukan itu untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat halal dunia dan pasti kita akan menuju ke sana," terang Haikal.
| Warteg, Warung Sunda dan Warmindo Diminta Proaktif Ajukan Sertifikasi Halal |
|
|---|
| BPJPH Proses 5.000 Sertifikasi Halal Untuk SPPG Makan Bergizi Gratis |
|
|---|
| Wadah Makan Program MBG Impor dari China dan Mengandung Minyak Babi, Ini Penjelasan BGN |
|
|---|
| Dorong Lahirnya Halal Expert, Kepala BPJPH Buka Pelatihan Penyelia Halal dan Uji Kompetensi |
|
|---|
| Kepala BPKH Beri Keterangan Tambahan ke KPK Soal Dugaan Korupsi Kuota Haji |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.