Kamis, 20 November 2025

Bulog Bangun 100 Gudang Baru Berkapasitas Total 1 Juta Ton Beras dan Jagung

Bulog akan membangun 100 gudang baru dalam satu tahun ke depan diperkirakan mampu menampung stok 1 juta ton beras dan jagung.

Tribunnews/Endrapta
BANGUN GUDANG BARU - Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani usai Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Bulog kantor Perum Bulog, Jakarta Selatan, Kamis (20/11/2025). 
Ringkasan Berita:
  • Bulog akan membangun 100 gudang baru dalam satu tahun ke depan diperkirakan mampu menampung stok 1 juta ton beras dan jagung.
  • Kapasitas setiap gudang yang akan dibangun bervariasi mulai dari 1.400 ton, 3.500 ton, hingga 7.000 ton.
  • Bulog menggandeng BUMN Karya sebagai kontraktor pembangunan gudang Bulog di daerah.

 


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani mengatakan, pembangunan 100 gudang Bulog baru akan dikerjakan dalam satu tahun ke depan dan akan mampu menampung stok 1 juta ton beras dan jagung.

Ahmad Rizal menjelaskan, kapasitas setiap gudang bervariasi mulai dari 1.400 ton, 3.500 ton, hingga 7.000 ton. Penentuan ukuran gudang akan menyesuaikan potensi produksi di wilayah tersebut.

Jika suatu daerah memiliki potensi panen padi yang tinggi, Bulog akan membangun gudang berkapasitas besar. Sebaliknya, untuk daerah dengan produksi rendah, gudang berukuran kecil yang akan dibangun.

"Estimasinya dengan 100 gudang ini maksimal sampai 1 juta ton. Dari satu titik itu ada yang gudangnya hanya yang gudang kecil, ada yang menengah, ada yang besar," kata Ahmad Rizal di kantor Perum Bulog, Jakarta Selatan, Kamis (20/11/2025).

Dalam pembangunan ini, Bulog menggandeng BUMN Karya sebagai kontraktor. Pada tahap awal, mereka akan membangun 50 gudang di atas lahan milik Bulog.

Sebanyak 50 gudang lainnya akan dibangun di lahan milik pemerintah daerah. Jadi, ada dukungan dari bupati dan wali kota yang menghibahkan lahan mereka ke Bulog untuk pembangunan gudang ini.

Untuk menentukan lokasi pembangunan, Bulog berkoordinasi bersama Kementerian Pertanian dan Kementerian Dalam Negeri. Hal ini untuk memastikan pembangunan gudang tidak tumpang tindih.

Menurut Ahmad Rizal, Presiden Prabowo Subianto juga memberi arahan agar gudang-gudang baru diprioritaskan di kabupaten/kota yang belum memiliki fasilitas penyimpanan.

Baca juga: 100 Ribu Ton Beras di Gudang Bulog Terancam Tak Layak Konsumsi, Negara Bisa Rugi Rp 1,2 T

"Jangan sampai nanti [lokasi pembangunan gudangnya] tumpang tindih," ujarnya. Pembangunan 100 gudang ini akan memakan biaya Rp 5 triliun yang bersumber dari APBN.

Pembangunan gudang ini dimulai dengan penandatanganan Surat Keputusan Bersama (SKB) oleh Menteri Pertanian sekaligus Kepala Badan Pangan Nasional Andi Amran Sulaiman, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Kepala BP BUMN Dony Oskaria, dan Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan Heru Pambudi.

Baca juga: Beras Sisa Pengadaan 2024 Masih Mengendap di Gudang Bulog, Dirut: Itu Biasa

Penandatanganan SKB ini akan ditindaklanjuti oleh pembentukan Peraturan Presiden (Perpres) sebagai payung hukum pembangunan gudang ini.

 

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved