Jumat, 8 Agustus 2025
BNNBNN Link

Komjen Pol Marthinus Hukom Rintis Kolaborasi BNN - DEA AS untuk Putus Sindikat Narkoba Internasional

Kolaborasi  antarlembaga internasional BNN dan DE Amerika Serikat sangat diperlukan untuk upaya memutus jaringan sindikat narkotika.

(HO/BIRO HUMAS DAN PROTOKOL BNN RI)
Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI) mengadakan rangkaian kunjungan kerja ke Amerika Serikat, pekan lalu. Kepala BNN RI Komjen Pol Marthinus Hukom (kanan, tengah) didampingi staf, seperti Deputi Pemberantasan, Deputi Hukum dan Kerja Sama, Direktur Psikotropika dan Prekursor, Kepala Pusat Penelitian Data dan Informasi (Puslidatin), serta Analis Rancangan Naskah Perjanjian (RNP). Delegasi mengadakan rapat dengan Assistant Special Agent In Charge (ASAC) SOD, Rabu (15/5/2024). (HO/BIRO HUMAS DAN PROTOKOL BNN RI) 

Daun Kratom asal Kalimantan Beredar di Amerika

Selain itu, tren penyalahgunaan narkotika dan isu kratom di Amerika Serikat turut menjadi fokus diskusi dalam pertemuan ini. Kratom adalah tanaman khas Indonesia dan Asia Tenggara. Daun Kratom tengah diwacanakan masuk dalam kategori narkotika golongan I. Narkotika Golongan I sangat berbahaya karena menimbulkan efek ketergantungan. Ganja, koka, dan opium masuk dalam kategori narkoba golongan 1.

Delegasi BNN menginformasikan bahwa suplai Kratom asal Indonesia yang beredar di Amerika Serikat sebagian besar berasal dari beberapa wilayah di Kalimantan. Disampaikan pula tanaman Kratom saat ini belum diatur dalam Undang-Undang Narkotika di Indonesia, namun penelitian dan uji klinis masih terus dilakukan secara mendalam.

Dari pertemuan dengan pihak KBRI Washington, diharapkan dapat mendorong upaya penguatan kerja sama antara BNN dengan DEA dalam menangani permasalahan narkotika yang semakin kompleks dan mengancam kesehatan serta keamanan masyarakat.

Hari berikutnya, Jumat (17/5/2024), Kepala Badan BNN RI Komjen Pol Marthinus Hukom beserta jajaran meninjau salah satu fasilitas laboratorium Drug Enforcement Administration (DEA), Special Testing and Research Laboratory (STRL).

STRL merupakan pusat pengujian dan penelitian forensik yang memainkan peran penting dalam menghasilkan informasi intelijen yang dibutuhkan oleh DEA dan para pembuat kebijakan di Amerika Serikat.

Laboratorium milik DEA tersebut melakukan penelitian mendalam dan analisis terhadap zat-zat yang dikendalikan, termasuk dari sumber-sumber internasional serta tanda-tanda alat dan logo pada obat-obatan dan kemasannya.

Hasil penelitian dan analisis STRL kemudian digunakan sebagai informasi intelijen strategis untuk mengetahui metode pemrosesan, asal geografis, dan produsen narkotika seperti heroin, kokain, dan metamfetamin.

Melalui study visit ini BNN berharap dapat menambah wawasan dan pengetahuan yang dapat diterapkan di Pusat Laboratorium Narkotika BNN sebagai upaya peningkatan pelayanan dan pengembangan kapasitas kelembagaan dalam menghadapi tantangan kejahatan narkotika yang kian berkembang. (BIRO HUMAS DAN PROTOKOL BNN RI)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan