Ibadah Haji 2025
Menyambut Senyum Partinem dan 457 Jemaah Haji Disabilitas Lain di Tanah Suci
Kisah haru datang dari Tanah Suci, ketika ratusan penyandang disabilitas berhasil mewujudkan mimpi mereka ke Baitullah. Tanah Suci seolah menyambut.
Editor:
Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, MADINAH - Kisah haru datang dari Tanah Suci, ketika ratusan penyandang disabilitas berhasil mewujudkan mimpi mereka ke Baitullah.
Menuju rumah Alah SWT menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci adalah mimpi seluruh umat muslim tak terkecuali para penyandang disabilitas.
Baca juga: Menilik Dapur Katering Haji Indonesia di Madinah, Bumbu Didatangkan Langsung Dari Tanah Air
Keterbatasan penglihatan tak menjadi penghalang Partinem Kasijo, jemaah haji asal Tangerang Selatan menunaikan rukun Islam kelima ini.
Senyum semringah pun terpancar dari wajah Partinem saat tiba di Bandara Internasional Amir Muhammad bin Abdul Azis, Madinah, bersama rombongan jemaah haji Indonesia Senin (5/5/2025) siang.
"Alhamdulillah saya bisa sampai di Tanah Suci, semoga semua berjalan lancar," ujar Partinem penuh haru.
Dengan mengenakan seragam haji, ia tampak menggenggam erat lengan petugas yang mendampinginya.
Baca juga: Kisah Maimunah Mewakili Ibunda Jadi Jemaah Haji, Gunakan Perlengkapan Sang Ibu Ibadah di Tanah Suci
Senyum lebarnya saat menaiki bus menuju hotel di kawasan Markaziyah Madinah seolah penanda betapa bersyukurnya Partinem bisa menginjakkan kaki di tanahnya Rasulullah Madinah.
Semangat Partinem menembus keterbatasan fisik menjadi inspirasi bagi banyak orang, sekaligus pengingat akan pentingnya perhatian khusus bagi jemaah lansia dan disabilitas.
Tahun ini, ratusan jemaah penyandang disabilitas turut serta dalam penyelenggaraan haji, menunjukkan bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk memenuhi panggilan suci.
Layanan Khusus Disabilitas
Kementerian Agama Republik Indonesia menyatakan komitmennya untuk menambah layanan khusus dan pendamping bagi jemaah lansia dan disabilitas di tahun 2025.
Petugas haji pun disiagakan secara khusus untuk memastikan kenyamanan dan keselamatan langkah demi langkah mereka selama beribadah.
Kebijakan ini diharapkan menjadikan ibadah haji semakin inklusif dan ramah bagi seluruh lapisan masyarakat.
Kehadiran sosok seperti Partinem menjadi simbol nyata bahwa semangat beribadah tak mengenal batas apa pun.
Wakil Ketua Komisi Nasional Disabilitas (KND) Deka Kurniawan mengungkapkan kegembiraannya ketika Kementerian Agama mencanangkan bahwa penyelenggaraan haji 2025 sebagai Haji Ramah Disabilitas, selain Haji Ramah Lansia.
Sebab menurutnya, penyandang disabilitas kerap mengalami stigma atau pandangan negatif dan diskriminasi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.