Ibadah Haji 2025
FIKIH HAJI, Pandangan Islam Tentang Jihad Perempuan saat Wukuf di Arafah hingga Aturan ketika Haid
Haji adalah Wukuf di Arafah. Ibadah ini adalah jihad bagi perempuan. Begini pandangan Islam tentang perempuan haid saat wukuf.
Penulis:
Anita K Wardhani
Jika haid belum berhenti tapi waktu sudah mepet, tetap ada solusi syar’i.
Perempuan dapat tetap melakukan sai dan tahallul meski haidnya belum tuntas.
“Kalau masih sedikit-sedikit dan harus pulang, itu uzur syar’i,” katanya.
Ia membandingkan dengan orang sakit beser yang tetap wajib salat semampunya.
Badriyah menyarankan jemaah terus berzikir dan istigfar dalam kondisi seperti itu.
Ia yakin ibadah tetap diterima selama dilakukan dengan ikhlas dan maksimal.
Solusi ketika Haid Saat Wukuf hingga Tawaf Wada
Bagaimana solusinya ketika wukuf jemaah haji perempuan sedang haid?
Jemaah haji perempuan asal Indonesia diminta mempertimbangkan memakai pembalut saat melaksanakan wukuf di Arafah.
Badriyah Fayumi menyebut penggunaan pembalut atau diapers penting untuk kenyamanan dan menjaga kebersihan selama wukuf.
Bagaimana jika perempuan yang haid dan harus pulang? Tawad wada atau tawaf selamat tinggal perlu dilakukan?
Badriyah menegaskan tidak ada kewajiban tawaf wada bagi jemaah dalam kondisi haid.
Mereka juga tidak dikenakan dam karena itu termasuk hal di luar kendali.

“Haid itu dari Allah, pulang juga ketentuan yang tidak bisa dinego,” ujarnya.
Untuk persiapan wukuf, ia menyarankan pemakaian diaper saat sudah mengenakan ihram.
Hal itu penting karena wukuf tidak mensyaratkan kesucian seperti salat atau tawaf.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.