Ibadah Haji 2025
Jelang Wukuf di Arafah, Berikut 5 Pesan untuk Jemaah Haji Perempuan
Wukuf di Arafah adalah momen paling sakral dalam ibadah haji, ini 5 pesan yang perlu diperhatikan jemaah haji perempuan yang jalani wukuf di Arafah.
Penulis:
Lanny Latifah
Editor:
Febri Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM - Simak ada lima pesan yang perlu diperhatikan para jemaah haji perempuan yang akan menjalani wukuf di Arafah.
Adapun lima pesan untuk jemaah haji perempuan ini disampaikan oleh Mustasyar Diny (konsultan ibadah) yang tergabung dalam Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Badriyah Fayumi, yang dilansir situs resmi Kementerian Agama (Kemenag), Senin (26/5/2025).
Badriyah Fayumi mengatakan bahwa haji adalah bentuk jihad bagi perempuan.
"Perempuan yang berhaji telah melakukan pengorbanan besar—meninggalkan keluarga, rutinitas harian, dan menempuh perjalanan panjang demi memenuhi panggilan Ilahi," ujarnya.
Wukuf di Arafah adalah momen paling sakral dalam ibadah haji. Di sinilah para jemaah berkumpul, bermunajat, dan memperbanyak doa sebagai puncak dari seluruh rangkaian manasik.
Namun bagi jemaah perempuan, ada sejumlah hal khusus yang perlu diperhatikan agar ibadah tetap sah dan terasa nyaman.
Untuk itu, menjelang wukuf, Badriyah mengingatkan jemaah perempuan untuk memperhatikan lima hal penting berikut ini.
Pesan untuk Jemaah Haji Perempuan Jelang Wukuf
Baca juga: Jadwal Wukuf di Arafah, Lengkap dengan Jadwal Pelaksanaan Haji 2025
1. Haid Bukan Halangan untuk Wukuf
Banyak perempuan yang bertanya apakah haid membuat mereka tak bisa ikut wukuf. Jawabannya tidak.
"Perempuan yang sedang haid tetap bisa melaksanakan wukuf. Yang tidak bisa dilakukan hanya tawaf, itu pun bisa dilakukan setelah suci," terang Badriyah.
Kalau haid datang saat baru tiba di Makkah dan waktu sudah mendekati wukuf, jemaah bisa mengubah niat haji dari tamattu’ menjadi qiran.
Dengan begitu, mereka tetap bisa ikut wukuf tanpa harus tergesa menyelesaikan umrah lebih dulu.
"Niatkan haji qiran, ikuti wukuf, lalu lanjutkan rangkaian ibadah. Umrah bisa dilakukan setelah suci," tambahnya.
2. Antisipasi dengan Pembalut atau Pampers
Selama wukuf, antrean di toilet biasanya sangat panjang.
Untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan, Badriyah menyarankan jemaah perempuan mengenakan pembalut atau pampers.
"Ini bukan soal kenyamanan semata, tapi juga menjaga kesucian pakaian ihram. Setelah ada kesempatan, barulah bersuci dan mengganti," katanya.
Baca juga: 1,8 Juta Jamaah Haji Seluruh Dunia Bersiap Wukuf 5 Juni 2025, Begini Kondisi dan Persiapan di Arafah
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.