Ibadah Haji 2025
Saat Ramai Kisruh Haji Furoda, Khofifah dan Cak Imin Berhaji dengan Visa Mujamalah, Apa Bedanya?
Di saat kisruh haji furoda, ada kabar jika 2 orang pejabat pemerintah berangkat haji dengan undangan dari Kerajaan Arab Saudi (KSA). Apa bedanya?
Editor:
Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kisruh ibadah haji dengan visa furoda masih jadi pembicaran hangat publik. Banyak calon jemaah haji termasuk para artis gagal berangkat berhaji.
Di saat kisruh haji furoda, ada kabar jika 2 orang pejabat pemerintah dikabarkan berangkat haji dengan undangan dari Kerajaan Arab Saudi (KSA).
Baca juga: Daftar Artis Diduga Gagal Haji karena Furoda, Kimberly Ryder, Wendi Cagur, Bagaimana Ruben Onsu?
Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berangkat ke Tanah Suci untuk menunaikan ibadah haji pada Jumat (30/5/2025).
Kedua pejabat ini mendapatkan undangan khusus dari Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz Al Saud.
Visa furoda untuk berhaji selama ini dikenal sebagai bentuk berhaji di luar kuota haji reguler yang didapatkan dari jalur undangan.
Jika sama-sama undangan, apa bedanya antara ratusan calon jemaah haji yang gagal dengan jalur furoda dan para pejabat melalui jalur yang sama?
Arab Saudi Kirim Undangan Berhaji untuk Para Pejabat
Saat melepas calon jemah haji jalur undangan tamu Kerajaan Arab Saudi, di Jakarta, Menteri Agama Nasaruddin Umar menyampaikan bahwa undangan berhaji dari Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud merupakan kehormatan luar biasa bagi para tokoh dunia, termasuk dari Indonesia.
Dikutip dari laman resmi Kementerian Agma, Menag saat pelepasan Selasa (27/5/2025) lalu menjelaskan jika undangan ini biayanya penuh dari Arab Saudi.

“Ini biaya pribadinya keluarga Raja yang mengundang orang-orang terhormat, tokoh-tokoh masyarakat di seluruh dunia ya. Bukan saja dari Indonesia, tapi juga dari negara-negara seperti di Amerika, di Eropa, dan negara-negara non-muslim yang lain juga banyak sekali yang diundang,” ujar Nasaruddin Umar
Menag menjelaskan bahwa jemaah tamu kerajaan akan disambut secara istimewa di Tanah Suci, dengan fasilitas khusus yang disiapkan langsung oleh Kerajaan Arab Saudi.
Baca juga: Beda Nasib! Wendi Cagur Batal Haji, Ivan Gunawan Sudah Umrah Wajib di Makkah, Sesama Visa Furoda?
Menag menyebut undangan ini bukan hanya kesempatan berhaji, tapi juga penghargaan yang sangat langka.
“Banyak sekali fasilitas yang diberikan, jadi beruntunglah mereka-mereka yang dapat undangan dari kerajaan ini, karena mungkin bisa orang menunaikan ibadah haji, tapi undangan khusus dari raja itu sangat langka,” terang Nasaruddin Umar.
Ia berharap kerja sama ini terus berlangsung setiap tahun dan menitipkan pesan kepada para jemaah tamu kerajaan agar menjaga nama baik Indonesia di hadapan dunia internasional.
“Jadilah Duta Besar Indonesia di sana ya, jadi tingkat lakunya, perilakunya, dan juga jangan sampai nanti mencitra negatifkan. Kalau kita menjadi tamu yang baik, pasti juga akan menjadi tuan rumah yang baik juga orang di sana,”pesannya.
Sementara itu, Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Faisal bin Abdullah Al-Mudi, menjelaskan bahwa para jemaah haji tamu Raja Salman adalah sosok-sosok pilihan yang merepresentasikan kehormatan dan nilai-nilai persaudaraan umat Islam.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.