Rabu, 17 September 2025

Ibadah Haji 2025

Komisi III DPR Minta Polri Hubungi Interpol Tangkap Penyebar Teror Bom Pesawat Jemaah Haji di India

Habiburokhman menyebut Bareskrim Polri sudah mengantongi jejak pelaku yang diduga berasal dari luar negeri

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Eko Sutriyanto
Tangkap layar Instagram/habiburokhmanjkttimur
PESAWAT DIANCAM BOM - Ketua Komisi III DPR RI Habiburokhman (tengah) dalam konferensi pers pimpinan Komisi III DPR RI terkait RUU KUHAP, diunggah 17 April 2025. Komisi III DPR RI meminta Polri menindak tegas pelaku penyebar teror bom terhadap pesawat jemaah haji asal Indonesia.  Ketua Komisi III, Habiburokhman, menilai ancaman tersebut sudah tergolong aksi teror yang tidak bisa dianggap sepele 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Komisi III DPR RI meminta Polri menindak tegas pelaku penyebar teror bom terhadap pesawat jemaah haji asal Indonesia. 

Ketua Komisi III, Habiburokhman, menilai ancaman tersebut sudah tergolong aksi teror yang tidak bisa dianggap sepele.

“Itu kan bahaya sekali ya. Makanya Bareskrim sudah turun tangan. Kita apresiasi kecepatan Polri merespons tersebut dalam konteks emergensinya. Saya lihat kemarin teman-teman Brimob sangat cekatan, langsung dicek semua detail,” kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (18/6/2025).

Ia menyebut Bareskrim Polri sudah mengantongi jejak pelaku yang diduga berasal dari luar negeri.

Menurut dia, kerja sama internasional harus segera dioptimalkan agar pelaku bisa dibawa ke proses hukum.

Baca juga: Detik-detik Jemaah Haji Dievakuasi Usai Saudia Airlines Mendarat Darurat karena Teror Bom

“Tindak lanjutnya Bareskrim, saya dengar sudah langsung terdeteksi pelakunya, kalau enggak salah dari India. Tapi kan tentu kita punya hubungan kerja sama dengan Interpol untuk ditindaklanjuti maksimal, jadi enggak bisa dianggap remeh,” tegasnya.

Politikus Partai Gerindra itu menegaskan, walaupun ancaman tersebut tidak terbukti mengandung bahan peledak, tindakan menyebar teror tetap masuk dalam kategori kejahatan serius.

“Walaupun enggak ada bom-nya, itu sudah memasuki perbuatan teror. Jadi harus diusut tuntas siapa yang mengirim email dan segala macam harus kita kejar,” ujarnya.

 

Saat ditanya apakah peristiwa ini menjadi dasar untuk mendorong evaluasi sistem pelaksanaan ibadah haji, Habiburokhman menolak. Ia justru menilai sistem pengamanan yang ada sudah berjalan sangat baik.

“Oh enggak dong, enggak dong. Kan justru bagus, ada ancaman, langsung direspons, langsung terdeteksi, langsung dicek semuanya. Itu bagus, kita apresiasi setinggi-tingginya,” tuturnya.

Meski begitu, ia tetap mengingatkan bahwa ancaman serupa bisa kembali terjadi di masa mendatang, terutama karena faktor eksternal.

"Ya pasti kemungkinan terulang kan sangat besar, gimana coba, apalagi kan dari luar negeri. Yang penting kalau ada peristiwa seperti ini langsung ditindaklanjuti,” ucapnya.

Usai pesawat Saudia SV 5276 dapat teror bom, kini 422 penumpang haji diterbangkan kembali ke Bandar Soekarno-Hatta.

Sebelumnya Pesawat Saudia Airlines SV -5726 pembawa 442 jemaah haji asal Indonesia rute Jeddah-Jakarta mendarat darurat di bandara Internasional Kualanamu usai dapat ancaman bom.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan