Rabu, 20 Agustus 2025

Ibadah Haji 2025

ASN Rachma Rela Berpisah 2 Bulan dengan Bayinya Demi Layani Jemaah Haji, ASI Dikirim dari Saudi

Rachma mengaku awalnya tak mudah mendapatkan izin dari suami untuk bertugas di Arab Saudi dan meninggalkan sang bayi.

Penulis: Dewi Agustina
Media Center Haji/MCH 2025/Dewi Agustina
LAYANI JEMAAH - Demi tugas pelayanan terhadap jemaah haji, Rachma Sariyuana, petugas haji Seksi Yanpul harus rela meninggalkan bayinya yang masih berusia 6 bulan dirawat oleh suami dan ibunya di tanah air. Foto diambil di Daker Bandara Jeddah, Senin (23/6/2025). Media Center Haji/MCH 2025/Dewi Agustina 

TRIBUNNEWS.COM, JEDDAH - Demi tugas pelayanan terhadap jemaah haji, Rachma Sariyuana harus rela meninggalkan bayinya yang masih berusia 6 bulan dirawat oleh suami dan ibunya di tanah air.

Padahal bayi perempuan yang merupakan anak keduanya itu masih membutuhkan Air Susu Ibu (ASI) sebagai asupan utamanya.

Baca juga: Kisah Haru Petugas Haji Rawat Lansia Demensia, Rela Tidur di Lantai dan Dampingi hingga Pulang

Bukan hal mudah bagi ASN Kemenag ini meninggalkan sang bayi jauh dari pelukannya untuk bertugas sebagai Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) atau petugas haji di Arab Saudi.

Bukan seminggu atau dua minggu tapi hingga dua bulan lamanya.

"Ya sebenarnya dilema, tapi di lain pihak saya harus bertugas ya, karena ini memang tugasnya di sini," kata Rachma belum lama ini kepada Media Center Haji termasuk Tribunnews.com, di Kantor Daker Bandara, Jeddah, Arab Saudi.

LAYANI JEMAAH - Demi tugas pelayanan terhadap jemaah haji, Rachma Sariyuana, petugas haji Seksi Yanpul harus rela meninggalkan bayinya yang masih berusia 6 bulan dirawat oleh suami dan ibunya di tanah air.  Foto diambil di Daker Bandara Jeddah, Senin (23/6/2025) Media Center Haji/MCH 2025/Dewi Agustina
LAYANI JEMAAH - Demi tugas pelayanan terhadap jemaah haji, Rachma Sariyuana, petugas haji Seksi Yanpul harus rela meninggalkan bayinya yang masih berusia 6 bulan dirawat oleh suami dan ibunya di tanah air. Foto diambil di Daker Bandara Jeddah, Senin (23/6/2025) Media Center Haji/MCH 2025/Dewi Agustina (Tribunnews.com/Dewi Agustina)

Rachma mengaku awalnya tak mudah mendapatkan izin dari suami untuk bertugas di Arab Saudi dan meninggalkan sang bayi.

Tapi karena tekad dan semangatnya untuk memberikan pelayanan kepada jemaah, sang suami pun akhirnya memberikan restu.

"Saya minta izin dengan susah payah sih, cuman, karena tugas, ya karena tugas, meyakinkan bahwa anak, sebelum berangkat sudah dipersiapkan, gitu. Dan alhamdulillah, saya sih cuma bersyukurnya bisa tetap ngirim ASI itu aja. Jadi anak saya masih serasa keep in touch sama saya," kata Rachma.

Baca juga: Apresiasi Petugas Haji, Menteri PPPA Beri Catatan terkait Layanan Jemaah Perempuan & soal Istithaah

Sebagai ibu menyusui, Rachma mengaku sedikit kesulitan saat hendak pumping ASI. Sebab di Daker Bandara Jeddah--tempatnya bertugas, tak ada ruangan khusus untuk ibu menyusui.

"Di sini kan kalau pumping, ruangan ibu menyusuinya enggak ada, cuman paling ditutupin pakai, apa sih, kayak apron gitu," kata Rachma.

Namun demikian Rachma tidak mengeluh, apapun dilakukannya demi bisa pumping ASI.

Rachma pun merasa bersyukur karena ada orang baik yang menawarkannya untuk membawa ASI ke tanah air. 

Sehingga dia tak perlu repot-repot mengirimkan ASI ke Indonesia.

"Sebenarnya diceritain juga nggak nyangka gitu, kalau saya bisa berkirim ASI. Tadinya ASI itu hanya saya buat simpan, nanti pas saya pulang saya akan bawa," ujarnya.
 
Rachma selama ini hanya menyimpan ASI di kulkas hotel tempatnya menginap. Namun lama kelamaan stok ASI-nya pun menumpuk karena setiap hari dia pumping.

"Nggak sengaja, ya itu yang saya bilang, ada orang baik yang luar biasa, yang saya nggak bisa berkata-kata, saya bisa menitipkan ASI dan dibawanya langsung ke tanah air," ceritanya.

Halaman
12
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan