Sabtu, 20 September 2025

Tak Cukup Bermodal Pintar dan Ganteng untuk Jadi Hosto di Klub Laki-laki Jepang

Pekerjaan di Hosto (Klub malam Hosto adalah klub laki-laki penghibur wanita) ini dulu memang menarik, bisa menghasilkan banyak uang.

Editor: Dewi Agustina
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Takashi Aida (49), pemilik Klub Hosto ACT di Kabukichi Shinjuku Tokyo, Jepang. 

Hingga Jumat (10/4/2015) dilakukan event khusus di sana untuk menarik tamu lebih banyak lagi. Sebuah event yang membuat tamunya senang dan bergembira sambil bersantai minum berbagai minuman keras yang tersedia di sana, sambil diajak ngobrol para hosto yang ganteng dan pintar berkomunikasi.

Ruangan ber-sakura karena musim Sakura saat ini menambah indah suaana ruangan klub dan nyaman bagi para tamunya.

Dari hasil penelitian Tribunnews.com ke beberapa klub hosto yang ada, memang biaya masuk sekitar 5.000 yen per orang. Tetapi dalam kenyataan karena minum-minuman keras bisa menghabiskan sedikitnya 25.000 yen bagi seorang tamu wanita yang berkunjung ke sana.

Bahkan ada pula yang bisa terkena sampai 500.000 yen dalam semalam bermain-main di klub hosto di Jepang. Semua tergantung perlakuan hosto terbaiknya atau tidak serta minuman yang dinikmatinya. Kalau minuman beralkohol yang sangat mahal, tentu akan mencapai ratusan ribu yen per malam.

Namun biasanya sekitar 25.000 yen, atau kalau sangat singkat tak minum alkohol berkisar antara 10.000 yen sampai dengan 25.000 yen per orang.

Pihak kepiolisian Jepang juga memonitor dunia malam ini karena apabila sembarangan saja menaikkan harga minuman di sebuah klub malam, manajer atau bahkan pemilik bar dapat terkena tuduhan bottakuri atau pemerasan yang melanggar tindak pidana bisa dipenjarakan atau denda jutaan yen.

"Memang tak ada batasan uang dalam dunia malam. Namun di klub ACT ini semua berlaku secara adil dan jujur sehingga tamu pun akan terasa nyaman sampai bayar terakhir biaya bersenang-senangnya di klub tersebut," ungkap pengakuan seorang tamu yang telah beberapa kali ke sana.

Lalu bagaimana dengan mafia Jepang atau Yakuza? Menurut Aida mereka belum pernah kedatangan tamu Yakuza.

"Buat apa mereka ke sini, kita pun tidak akan bekerjasama dengan pihak Yakuza. Tapi kalau sebagai tamu biasa ya silakan saja dan bayar seperti apa yang kita tagihkan secara biasa. Kami tak akan mau membayar mikajimeryo (uang proteksi) segala macam," ungkapnya.

Bahkan dengan tegas Aida mengatakan akan segera melaporkan ke polisi kalau ada anggota Yakuza yang macam-macam di klubnya.

"Syukurlah selama ini tak ada yang macam-macam dan semua aman-aman saja kita di sini," katanya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan