Digelar Tertutup, Helatan Miss Waria Indonesia 2016 Ramai Disorot Media Asing
Gelaran Miss Waria Indonesia ini rupanya menarik perhatian banyak media asing, yang menyorot risiko besar dihelatnya gelaran itu.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Digelar tertutup, helatan Miss Waria Indonesia 2016 ramai disorot sejumlah media asing.
Pekan lalu, penganugerahan Miss Waria Indonesia 2016 digelar di Jakarta, yang diikuti oleh lebih 30 kontestan waria dari penjuru Indonesia.
Tak banyak yang tahu adanya gelaran ini, sebab memang dihelat secara tertutup dan rahasia.
Hadirin dan awak media diminta untuk tidak mempublikasikan apapun saat gelaran itu dihelat, untuk menghindari aksi protes atau tutup paksa.
Gelaran Miss Waria Indonesia ini rupanya menarik perhatian banyak media asing, yang menyorot risiko besar dihelatnya gelaran itu.
Fox News merangkum gelaran itu dalam artikel 'Indonesia Miss Transgender crowned in a slap for hard-liners' ('Miss Waria Indonesia dinobatkan sebagai tamparan untuk kelompok garis keras').
Media AS itu menyorot bagaimana seorang waria yang menjadi kontestan perwakilan Jakarta, Qienabh Tappii (28), memenangkan mahkota Miss Waria Indonesia 2016.
"Saya merasa sangat senang, rasanya seperti ingin menangis. Malam ini menjadi awal perjuangan hak saya sebagai waria," kata Qienabh.
Daily Mail juga membuat artikel berjudul 'Risking their lives for a trophy: Secret transgender beauty pageant is held in increasingly hardline Indonesia' ('Merisikokan nyawanya untuk sebuah piala: Kontes kecantikan waria digelar di tengah meningkatnya aktivitas kelompok garis keras di Indonesia').
Dalam artikel media Inggris itu, disorot bagaimana helatan Miss Waria Indonesia digelar di tengah risiko ancaman dari kelompok garis keras.
Apalagi mengingat kaum waria kurang mendapat tempat di tengah masyarakat Indonesia.
Miss Waria Indonesia 2016 digelar oleh Yayasan Putri Waria Indonesia dan Forum Komunitas Waria Indonesia.
Gelaran itu sebelumnya telah mendapat ancaman dan tentangan dari kelompok-kelompok garis keras, yang mencegah gelaran ini diadakan tiap tahunnya.
Karena itu, pihak penyelenggara kontes kecantikan ini, Nancy Iskandar, mengatur agar Miss Waria Indonesia dirahasiakan penyelenggaraannya.
"Jika masyarakat tahu soal gelaran ini, mereka yang menggunakan agama sebagai ‘topeng’ mereka bisa menyerang kami,” kata Nancy Iskandar.