Kamis, 6 November 2025

Tak Gelar Buka Puasa di Gedung Putih, Ini Reaksi Tokoh Ulama AS Terhadap Trump

Hanya Donald Trump, presiden AS yang tidak menggelar buka puasa bersama di Gedung Putih selama dua dekade terakhir.

Editor: Hendra Gunawan
BUSINESS INSIDER
Donald Trump 

TRIBUNNEWS.COM -- Hanya Donald Trump, presiden AS yang tidak menggelar buka puasa bersama di Gedung Putih selama dua dekade terakhir.

Tradisi yang selalu dihadiri tokoh tokoh muslim terkemuka di AS ini digelar sejak 1996, pada masa pemerintahan Presiden Bill Clinton.

George Bush Jr dan Barack Obama yang masing-masing menjabat dua periode juga menjalankan tradisi ini.

Dikutip dari Huffington Post, Selasa (26/6/2017), sebagai ganti buka puasa bersama, Trump dan istrinya Melania hanya mengeluarkan ucapan Selamat Idul Fitri sekaligus menandai berakhirnya Ramadan.

Begini bunyi ucapan Selamat Idul Fitri Trump yang disampaikan pada Sabtu (24/6/2017).

Atas nama rakyat Amerika Serikat, Melania dan saya menyampaikan salam kepada warga Muslim yang merayakan Idul Fitri.

Muslim di AS bersama Muslim di seluruh dunia telah memfokuskan diri mewujudkan iman dan sedekah selama bulan Ramadan.

Sekarang saat merayakan Idul Fitri bersama keluarga dan sahabat, mereka menjalankan tradisi membantu dan berbagi untuk sesame.

Selama Hari Raya ini, kami diingatkan pentingnya pemberian maaf, kepedulian dan niat baik. Bersama kaum Muslim sedunia, Amerika Serikat memperbarui komitmen untuk menghormati nilai-nilai itu.

Selamat Idul Fitri…

Keputusan Trump untuk tidak menggelar buka bersama itu diambil setelah ia mengeluarkan pernyataan kontroversial di awal Ramadan.

Banyak warga Muslim AS yang mengecam pernyataan yang sebagian besar terfokus pada terorisme itu.

“Tahun ini, puasa dimulai ketika dunia meratapi korban-korban tak berdosa akibat perbuatan teroris barbar di Inggris dan Mesir, perbuatan bejat yang bertentangan dengan semangat Ramadan,” demikian pernyataan Gedung Putih pada Mei 2017.

“Perbuatan itu justru memperkuat tekad kami memberantas terorisme,” lanjutnya.

Pernyataan Trump itu sangat bertolak belakang dengan sikap Barack Obama yang kala menjabat presiden langsung mengumumkan acara buka puasa bersama.

Obama juga memuji masyarakat Muslim dan menyebut kontribusi mereka bagi Amerika Serikat.

“Kaum Muslim AS telah menjadi bagian dari keluarga Amerika Serikat sejak dibentuk. Kami ingin mengajak seluruh warga AS ikut merayakan Ramadan,” demikian pesan Gedung Putih saat itu.

Absennya buka bersama ini mempersempit peluang pemerintah Trump untuk merangkul komunitas Muslim.

Para ulama AS selama ini merasa dikewakan oleh Trump melalui pernyataan-pernyataannya yang kontroversial, seperti usulan untuk menghalangi kaum muslim masuk AS.

Imam Talib Shareef, presiden Masjid Nasional di Washington DC, menyebut keputusan Trump itu mengecewakan.

“Penghentian (buka bersama ) itu tidak mengirimkan pesan yang baik,” kata Talib Shareef.

“Anda punya waktu untuk main golf dan lain-lain. Bagaimana mungkin Anda tidak punya waktu untuk masyarakat yang membutuhkan bimbingan,” katanya.

Untuk diketahui, ucapan selamat Lebaran itu diberikan setelah Trum ketahuan mengunjungi lapangan golf miliknya yang terletak di Virginia.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved